Apakah Ibu Menyusui Bisa Mendapat Manfaat Jika Divaksin Covid-19? Begini Temuan Para Ahli

26 April 2021, 13:00 WIB
Penjelasan spekulasi yang menyebut bahwa wanita menyusui yang divaksinasi dapat memberikan perlindungan Covid-19 kepada bayinya.* /Unsplash/@CamyllaBattani

PR CIREBON - Pemberian vaksin covid-19 rupanya menimbulkan banyak spekulasi yang beredar di masyrakat.

Salah satunya menyebut bahwa wanita menyusui yang divaksinasi dapat memberikan perlindungan Covid-19 kepada bayinya.

 

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Boldsky, dalam Journal of American Medical Association (JAMA) menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 mendorong sekresi antibodi yang kuat dalam ASI hingga 6 minggu setelah vaksinasi.

Baca Juga: Ungkap ada yang Mau Campuri Rumah Tangga Sule dan Nathalie Holscher, Mbak You: Nathalie Tipikal yang Nyeleneh

Dr. Danelle Fisher selaku dokter anak dan Ketua Pediatri di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California Amerika Serikat merasa senang bahwa antibodi ditemukan pada bayi beberapa minggu setelahnya.

“Kami mulai dengan memberikan perlindungan kepada ibu yang kami harap akan langgeng dan dapat mereka turunkan kepada bayinya. Dan sepertinya itulah yang terjadi,” kata Fisher kepada Healthline.

Tentang studi

Studi Kohort prospektif berlangsung di Israel antara 23 Desember dan 15 Januari 2021.

Meskipun wanita menyusui tidak diikutsertakan dalam uji coba vaksin covid-19, namun mereka didorong untuk divaksinasi.

Baca Juga: Youn Yuh Jung dari 'Minari' Memenangkan Penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Oscar 2021

Para peneliti ingin mengetahui apakah antibodi SARS-CoV-2 disekresikan ke dalam ASI.

Studi mereka melibatkan 84 wanita yang menerima 2 dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan selang waktu 21 hari.

Mereka mengumpulkan sampel ASI sebelum vaksin pertama.

Baca Juga: Real Madrid Bersiap Kehilangan Salah Satu Pemainnya Pada Bursa Transfer Musim Panas Ini

Mulai 2 minggu setelah dosis pertama, mereka mulai mengambil sampel seminggu sekali selama 6 minggu.

Hanya 2 minggu setelah vaksin pertama, ada peningkatan yang signifikan pada tingkat antibodi IgA spesifik anti SARS-CoV-2.

Ada lonjakan lagi dalam tingkat antibodi setelah vaksin kedua.

Baca Juga: Doa Hari ke-14 Puasa Ramadhan: Minta Dihapuskan Segala Kesalahan Agar Terhindar dari Bencana

Para peneliti juga menyelidiki efek samping pada wanita dan bayinya.

Beberapa wanita mengalami efek samping dari vaksin dan empat bayi mengalami demam, batuk, dan sesak setelah ibunya divaksinasi.

Tiga kasus diselesaikan tanpa pengobatan. Satu bayi diobati dengan antibiotik.

Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Nurdin Abdullah Selama 30 Hari, Pengumpulan Alat Bukti Terus Dilakukan

Tidak ada wanita atau bayi yang mengalami efek samping serius selama penelitian.

“Kesimpulan studi ini menarik,” ungkap Fisher.

“Ini adalah salah satu studi pertama yang dilakukan dari awal hingga akhir, tidak hanya mengambil sampel acak,” tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Shio Mingguan, 26 April-2 Mei 2021: Cek Keberuntungan Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci

Semua itu harus dipikirkan dimatangkan demi studi yang bisa berjalan dengan baik.

“Tetapi benar-benar melacak wanita yang menjadi bagian dari studi. Itu dibangun dengan baik, dipikirkan dengan baik, dan dilakukan dengan baik,” pungkas Fisher.

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler