Simak Bahaya Minum Soda, Tak Membuat Kenyang hingga Risiko Diabetes

10 Januari 2021, 17:00 WIB
Ada bahaya yang mengancam dibalik nikmatnya minuman soda manis /Pexels/Rachel Claire

PR CIREBON - Kemungkinan besar kita pasti pernah mendengar tentang bahaya minum soda, misalnya tidak membuat cepat kenyang.

Faktanya, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ada alasan mengapa minum soda dapat tidak membuat cepat kenyang.

Minum soda justru malah membuat lebih banyak makan.

Baca Juga: Usia Pesawat yang Jatuh Kisaran 26 Tahun, Ketua KNKT: Kalau Dirawat Seharusnya Tidak ada Masalah

Lebih dari itu, soda bahkan berpotensi dan berkaitan erat dengan obesitas karena salah satu bahan utamanya adalah gula.

Menurut The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, minuman yang dikemas dengan sukrosa dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan seseorang.

Artinya, minum minuman manis seperti soda dapat membuat tubuhmu lebih sulit menentukan apakah sudah kenyang atau belum.

Baca Juga: Jangan Langsung Temui Pasien yang Baru Sembuh dari Covid-19, Simak Waktu Aman untuk Berkunjung!

Jadi, kamu kemungkinan akan makan lebih banyak, dan makan berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Eat This pada 10 Januari 2021, para peneliti mempelajari 69 orang dewasa muda antara usia 18 dan 35. 

Para peserta mengambil bagian dalam dua kunjungan studi di mana mereka mengonsumsi minuman yang mengandung sukrosa atau glukosa. 

Baca Juga: 7 Hal Sepele yang Beresiko bagi Kesehatan Area Mulut, Termasuk Mengunyah Es Batu

- Sebagai referensi, sukrosa sebenarnya merupakan kombinasi glukosa dan fruktosa dan berasal dari tebu atau bit gula. 

- Glukosa, sebaliknya, secara alami ditemukan dalam madu, anggur, buah ara, dan plum.

Para partisipan harus diambil sampel darahnya setiap 10, 35, dan 120 menit setelah meminum minuman manis tersebut. 

Baca Juga: Simak! ini 4 Perbedaan Utama Gejala Virus Corona dan Flu yang Wajib Anda Ketahui

Para peneliti menemukan bahwa ketika partisipan meminum minuman sukrosa, mereka menghasilkan jumlah hormon yang lebih rendah dalam menekan rasa lapar dibandingkan saaat minum glukosa.

Studi tersebut juga memperhitungkan bahwa karakteristik individu, termasuk berat badan dan jenis kelamin, mempengaruhi respons hormon terhadap dua jenis gula yang berbeda.

Jangan berpikir bahwa berhenti mengonsumsi minuman soda biasa setiap hari dan menggantinya dengan diet coke dapat lebih baik.

Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam The Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa mengonsumsi soda diet sama buruknya dengan jantungmu seperti halnya minum soda biasa.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Eat This

Tags

Terkini

Terpopuler