Network
PR CIREBON - Kasus kekerasan seksual pada anak atau mereka yang rentan menjadi korban terus bertambah dan meningkat setiap tahunnya, bahkan tak jarang pelakunya sendiri merupakan anak-anak atau remaja.
Kenapa itu bisa terjadi? menurut seorang psikolog asal Amerika Serikat Victor B. Cline, terjadinya kecanduan akan pornografi berkaitan erat dengan meningkatnya kasus kejahatan seksual dan perilaku seks bebas.
Bagaimana pornografi dapat membuat seseorang kecanduan hingga melakukan aksi tidak bermoral?
Bagaimana pornografi dapat membuat seseorang kecanduan hingga melakukan aksi tidak bermoral?
Baca Juga: Kalahkan Jeff Bezos, Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia: Aneh Sekali, Kembali Bekerja!
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Kemensos, ada empat tahap seseorang telah mengalami kecanduan akan pornografi.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Kemensos, ada empat tahap seseorang telah mengalami kecanduan akan pornografi.
1. Melihat
Pertama kali seseorang terpapar secara halus akan pornografi dari iklan handuk, iklan pakaian dalam, iklan sabun, iklan parfum, dan berbagai iklan lainnya yang menunjukkan keindahan tubuh wanita.Pornografi samar ini masuk melalui mata untuk menyalakan tombol on di kepala seseorang sehingga mudah memasukan muatan porno selanjutnya secara bertahap dan bertingkat.
Sekali tombol on ini menyala maka selamanya ia tidak bisa dimatikan.
Baca Juga: Diduga Alami Down Syndrome, Seorang Bayi Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan
Pada tahap ini seseorang masih merasa jijik, kaget, dan tidak nyaman.
2. Penasaran dan mulai kecanduan
Bersamaan dengan itu senyawa kimia alami di otak yang bernama dopamine diaktifkan.
Aktifnya dopamine membuat seseorang merasa senang dan nyaman, sekaligus secara otomatis membuat penasaran sehingga membuat seseorang itu ingin melihat konten porno terus menerus.
Perasaan kaget dan jijik yang timbul ketika pertama kali melihat gambar porno secara bertahap menghilang dan berubah menjadi rasa penasaran.
Pada tahap ini seseorang masih merasa jijik, kaget, dan tidak nyaman.
2. Penasaran dan mulai kecanduan
Bersamaan dengan itu senyawa kimia alami di otak yang bernama dopamine diaktifkan.
Aktifnya dopamine membuat seseorang merasa senang dan nyaman, sekaligus secara otomatis membuat penasaran sehingga membuat seseorang itu ingin melihat konten porno terus menerus.
Perasaan kaget dan jijik yang timbul ketika pertama kali melihat gambar porno secara bertahap menghilang dan berubah menjadi rasa penasaran.
Baca Juga: Pfizer Timbulkan Reaksi, Pejabat Kesehatan AS: Manfaat Vaksinasi Jauh Lebih Besar dari Risikonya
Membuat seseorang itu semakin terjerumus kepada kecanduan pornografi.
3. Berkurangnya kepekaan dan peningkatan level porno
Begitu seseorang mulai terjerumus pada kecanduan, orang itu mengalami proses yang terus berulang yaitu kurangnya kepekaan dan meningkatnya level porno.
Semula yang suka melihat dengan pakaian tanpa lengan, meningkat menjadi suka melihat iklan dengan pakaian mini, dan meningkat lagi menjadi gambar porno.
Membuat seseorang itu semakin terjerumus kepada kecanduan pornografi.
3. Berkurangnya kepekaan dan peningkatan level porno
Begitu seseorang mulai terjerumus pada kecanduan, orang itu mengalami proses yang terus berulang yaitu kurangnya kepekaan dan meningkatnya level porno.
Semula yang suka melihat dengan pakaian tanpa lengan, meningkat menjadi suka melihat iklan dengan pakaian mini, dan meningkat lagi menjadi gambar porno.
Baca Juga: Habiskan Dana Rp 12,6 Triliun, Tiongkok Bangun Arena e-Sport Terbesar dan Termegah di Dunia
Seterusnya meningkat hingga timbul dorongan kuat untuk meniru apa yang telah dilihatnya.
4. Meniru apa yang dilihat
Pada tahap ini seseorang tersebut sudah merasa tidak cukup lagi hanya dengan melihat, dia terdorong untuk mempraktekan apa yang dilihatnya.
Dimulai dari hal paling minim, membuat foto atau video serupa hingga meniru adegan yang dilihatnya.
Seterusnya meningkat hingga timbul dorongan kuat untuk meniru apa yang telah dilihatnya.
4. Meniru apa yang dilihat
Pada tahap ini seseorang tersebut sudah merasa tidak cukup lagi hanya dengan melihat, dia terdorong untuk mempraktekan apa yang dilihatnya.
Dimulai dari hal paling minim, membuat foto atau video serupa hingga meniru adegan yang dilihatnya.
Baca Juga: Natalius Pigai Diserang, Rocky Gerung: Dalam Politik Orang Berargumentasi, Bukan Mengolok-olok
Itulah yang dapat memicu seseorang di usia remaja melakukan kejahatan seksual.***
Itulah yang dapat memicu seseorang di usia remaja melakukan kejahatan seksual.***
