Network
"Gue diobservasi semalaman di Ruang IGD. Tangan diinfus dan seingat gue dua kali di-CT scan sampe EKG. Semua udah dicek untuk melihat fungsi jantung, paru dan organ tubuh lainnya. Dokter juga melakukan test PCR dan DHF(demam berdarah) hasilnya negatif," bebernya.
Tidak hanya sampai di situ, kondisi Chicco ternyata tidak kunjung membaik, dan dokter pun sempat mengatakan bahwa dia dalam kondisi menghawatirkan.
Baca Juga: MUI Tetapkan Vaksin Zifivax Halal dan Aman Digunakan untuk Cegah Covid-19
Bahkan Chicco juga harus masuk ke ruang HCU, yaitu ruangan yang merupakan fasilitas rawat inap untuk pasien yang membutuhkan pengawasan, perawatan dan pengobatan secara ketat.
Sesampainya di RS, dia mendapatkan perawatan dari dokter dan menjalani pemeriksaan untuk seluruh organ tubuh, sampai dokter mendiagnosis dirinya mengalami sepsis.
"Dokter yang menangani gue saat itu ada 3 dokter spesialis jantung, anastesi dan spesialis penyakit dalam. Setelah dilakukan pengecekan, dokter mendiagnosis ada infeksi virus (sepsis)," ungkapnya.
Baca Juga: Sebastian Kurz Mundur Sebagai Kanselir Austria di Tengah Skandal Korupsi yang Menjeratnya
"Itu yang bikin badan gue drop dalam waktu cepat dan harus dibawa ke RS. Tapi penyebabnya karena apa? Sampai sekarang belum ada jawabnya," lanjutnya.
Chicco mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur, karena berhasil melewati masa kritisnya, dan merasa dia sudah diberikan kesempatan hidup kedua oleh Tuhan.
"Jujur, kayak mendapatkan kesempatan hidup kedua, karena saat itu kondisi gue dinyatakan kritis sama dokter," ujarnya.
