"Apa yang ada di benak penonton? Apa yang terpikir di otak anak-anak yang menonton? Bukankah itu lebih bahaya daripada Shizuka berbaju renang?" tanya dia.
Wanita yang lahir di Bali, 30 Agustus 1977 itu meminta kini sudah saatnya pemerintah mengkaji ulang lembaga bernama KPI.
Bahkan ia menilai lembaga ini terlalu banyak drama tanpa prestasi.
Sementara itu, ia juga berpesan kepada stasiun tv dan media, memang sulit untuk menyajikan tayangan yang mencerdaskan bangsa.
Pihaknya juga sangat memahami terkait hal itu.
"Tapi paling tidak jangan menghadirkan hal-hal yang menyesatkan hanya demi rating," tulisnya mengakhiri.***