Pada bulan Mei, Eric Clapton membagikan pengalaman negatifnya menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui akun Telegram Monotti, mengklaim telah mengalami reaksi "parah" yang membuatnya mempertanyakan apakah ia akan dapat bermain gitar lagi atau tidak.
Sebagian besar orang yang enggan melakukan vaksinasi Covid-19, karena khawatir akan efek samping dan apakah vaksin tersebut telah diuji secara memadai.
Baca Juga: Sakit Perut Saat Datang Bulan? 5 Makanan Ini Dipercaya Dapat Redakan Rasa Tidak Nyaman Ketika Haid
Ia mengutarakan sebuah survei terhadap 68.000 orang di 15 negara yang menunjukkan berjalan sejak tahun lalu, ditemukan bahwa hingga Maret 2021, vaksin Oxford/AstraZeneca adalah yang paling banyak digunakan di Inggris untuk usia di bawah 65 tahun.
Tetapi, kepercayaan terhadapnya telah menurun di semua kelompok umur dengan publisitas tentang efek samping. Sejak Mei, orang di bawah 40 tahun telah ditawari alternatif suntikan Oxford/AstraZeneca di Inggris.
Pada bulan Mei, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan mengatakan: “Saran kami tetap bahwa manfaat dari Vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko pada sebagian besar orang.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Bansos untuk Warga Jabar Mulai Disalurkan, Ada 13 Bantuan yang Bisa Diterima
Masih sangat penting bagi orang-orang untuk maju ke depan untuk vaksinasi mereka ketika diundang untuk melakukannya.”
Pada bulan yang sama, Clapton mengatakan dia telah menemukan kesamaan dengan Van Morrison, yang liriknya “bergema di hatiku”.
Setelah merilis Stand and Deliver, Clapton mengatakan dia "langsung dihina dan dicemooh".