Network
PR CIREBON — Musisi Amerika beraliran ‘nu metal’ dengan style khas make-up bernuansa gothic, Marilyn Manson, kembali terjerat kasus atas dugaan pelecehan seksual.
Marilyn Manson, sebelumnya juga digugat atas kasus pelecehan seksual oleh lima mantan pacarnya, kali ini yang menuntutnya aktris pemeran Ros di film Game of Thrones (GOT) Esme Bianco.
Esme Bianco menuding bahwa Marilyn Manson telah melakukan pelecehan seksual, secara fisik dan emosional, pasca dia diboyong vokalis metal itu dari Inggris ke Amerika dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Bulanan, Mei 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces Renungkan yang Perlu Dikatakan
Sebut saja Rose McGowan, Dita Von Teese, Evan Rachel Wood, Peaches Geldof, Lindsay Usich, mereka adalah deretan mantan pacar Marilyn Manson yang pernah menggugat dengan tudingan serupa, pelecehan seksual, hingga membuat Marilyn Manson didepak dari label rekaman Loma Vista Recordings.
Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal di Los Angeles, Esme Bianco menyebut Marilyn Manson melanggar undang-undang perdagangan manusia dengan membawanya ke California dari Inggris dengan alasan palsu, diiming-imingi berperan dalam video musik dan film namun tidak pernah terwujud.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, sebuah surat yang meminta tanggapan dari seorang pengacara kuasa hukum Marilyn Manson, tetapi tidak segera dibalas.
Baca Juga: Tunjukkan Persahabatan yang Kuat, Song Hye Kyo Dapat Kiriman Dukungan dari Yoo Ah In!
Marilyn Manson sendiri mengatakan bahwa semua hubungan intimnya dilakukan sepenuhnya atas dasar suka sama suka.
Adapun gugatan tersebut menuduh bahwa di tahun 2009, Marilyn Manson, yang memiliki nama asli Brian Hugh Warner, menerbangkan Esme Bianco ke Los Angeles untuk merekam video klip lagu berjudul ‘I want to kill you’ seperti yang mereka lakukan dalam film.
Dalam isi gugatan, Esme Bianco menuturkan kalau dirinya di awal diharapkan untuk tinggal di rumah Marilyn Manson dan bukan di hotel tempat dia telah dipesan, dan tidak ada kru, hanya Manson sendiri yang menghubunginya via telepon.
Baca Juga: Arkeolog Mesir Temukan Makam Langka, Diduga Berasal dari Masa Sebelum Firaun
Esme Bianco juga menyebut dalam isi gugatan menuduh Marilyn Manson melarangnya makan dan tidur, lalu menguncinya di kamar tidur, mencambuknya, mencoba memaksanya untuk berhubungan seks, dan mengancam akan memperkosanya di malam hari.
Dalam gugatan juga tertulis, bahwa keduanya memulai hubungan jarak jauh akhir tahun itu. Marilyn Manson diduga kembali memboyong Esme Bianco ke Los Angeles pada tahun 2011, seolah-olah bakal tampil dalam film panjangnya ‘Phantasmagoria’, meski proyek itu juga tak pernah terwujud.
Selama kunjungan itu, Marilyn Manson dituduh tidak mengizinkan Esme Bianco meninggalkan rumah tanpa izinnya, mengejarnya di sekitar apartemen mereka dengan kapak, memotongnya dengan "pisau Nazi" tanpa persetujuannya dan memotret luka tersebut dan memposting gambarnya secara online, juga tanpa izin persetujuannya.
Baca Juga: 2 Mei: Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Mengenal Peran Ki Hajar Dewantara
Esme Bianco butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami sejauh mana pelecehan fisik, seksual, psikologis, dan emosional yang dilakuan Brian Hugh Warner.
Karirnya menderita karena kemerosotan kesehatan mental dalam isi gugatan itu. Esme Bianco berurusan dengan gangguan stres pasca-trauma yang kompleks, kecemasan, depresi, dan serangan panik hingga hari ini sebagai hasilnya.
Esme Bianco, yang memerankan Ros di tiga musim pertama Game of Thrones, pertama kali melontarkan banyak tuduhan pada Februari 2021.
Baca Juga: 5 Tokoh Pejuang Pendidikan Nasional Indonesia, Salah Satunya K.H. Hasyim Asy'ari
Dia adalah salah satu dari beberapa wanita yang membuat tuduhan setelah aktor Evan Rachel Wood mengatakan di media sosial bahwa Manson telah melakukan pelecehan seksual, fisik dan emosional selama hubungan mereka.
Menanggapi tuduhan pelecehan seksual pada bulan Februari, Marilyn Manson mengunggah di Instagram pribadinya bahwa, “klaim baru-baru ini tentang saya adalah distorsi realitas yang mengerikan.”
“Hubungan intim saya selalu sepenuhnya konsensual dengan pasangan yang berpikiran sama. Terlepas dari bagaimana - dan mengapa - orang lain sekarang memilih untuk salah menggambarkan masa lalu, itu adalah kebenaran,” ungkapnya.***
