Kak Seto Ternyata Pernah Jadi Gelandangan Selama 7 Bulan, Tidur di Emperan Pasar hingga Disiram Satpam

- 12 Februari 2021, 12:35 WIB
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi alias Kak Seto.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi alias Kak Seto. /Instagram.com/@kaksetosahabatanak

PR CIREBON – Psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto menceritakan tentang masa lalu sekitar 50 tahun lalu ketika dirinya kabur dari tempat tinggalnya ke Jakarta.

Kak Seto mengungkapkan alasannya kabur dari rumah ke Jakarta karena kecewa saat tidak diterima di sekolah kedokteran.

“Saya pernah lulus SMA gagal masuk kedokteran. Dia (kakaknya, Kresno Mulyadi) diterima, saya nggak. Saya malu sekali,” ungkap Kak Seto.

 Baca Juga: Desak KPI Hadir di Podcast Deddy Corbuzier, dr.Tirta: Udah Gue Sarankan

“Gara-gara itu kan biasanya kembar suka dibanding-bandingkan. Saya terpukul sekali, gara-gara itu saya putuskan ‘minggat’, kabur ke Jakarta,” tambahnya.

Kak Seto awalnya punya pemikiran bahwa hidup di Jakarta itu mudah, tapi kenyataanya sangat berbeda.

Dirinya yang tak punya kenalan di Jakarta dan tak membawa uang akhirnya terpaksa jadi gelandangan dan tidur di tempat tak layak.

“Gak punya teman, nggak punya saudara. Saya pikir gampang hidup di Jakarta. Saya tujuh bulan jadi gelandangan, tidur di emperan pasar, di sampah, di mana-mana pokoknya,” ucapnya.

Demi menyambung hidup di Jakarta, Kak Seto mencoba berbagai pekerjaan yang bisa dilakukan.

 Baca Juga: Kritik KPI Soal Aturan Bermasker, Deddy Corbuzier: Sinetron Boleh Tidak Pakai Masker

“Jadi pemulung, jadi kuli pasar. Kadang-kadang ngamen atau segala macam,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video kanal YouTube Gofar Hilman yang diunggah pada Kamis, 11 Februari 2021.

Saat itu, Kak Seto memang sudah membulatkan tekad untuk hidup sendiri dan membuktikan kalau dirinya bisa menjadi orang yang sukses.

“Waktu itu karena minggat jadi gak ada kontak (dengan keluarga), tapi saya sudah pesan pokoknya ‘saya akan kembali kalau sudah berhasil’,” ujarnya.

Setelah beberapa waktu menjalani pekerjaan yang kurang layak, akhirnya Kak Seto mencoba untuk melamar menjadi office boy (OB) di salah satu kantor.

“Akhirnya saya melamar jadi OB di sebuah kantor BKKKS (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial). Saya ngepel, nyapu, segala macam,” tukasnya.

 Baca Juga: Masyarakat Takut Kritik Pemerintah karena UU ITE, Khairil Anwar: 'Ricky Goreng' Aman Saja

Saat menjadi OB, Kak Seto mencoba mencari tempat tinggal untuk mengakhiri masa gelandangan dengan menawarkan diri menjadi pembantu rumah tangga kepada ibu-ibu di BKKKS.

“Supaya saya dapat tempat yang mapan. Karena kalau nggak, tidur dimana-mana. Kadang disiram satpam, kesiangan bangun, dan sebagainya,” ungkapnya.

Sebelum akhirnya Kak Seto menjadi pembantu rumah tangga (mendapat hunian layak), dirinya bahkan pernah tidur di bekas kandang ayam.

“Untuk sementara saya tidur di bekas kandang ayam, saya bersihkan. Pokoknya yang penting ada atapnya,” ujarnya.

 Baca Juga: Akibat Keluarkan Dua Kartu Merah, Wasit Sepak Bola Portugal Dapat Ancaman Pembunuhan

Lebih lanjut, Kak Seto akhirnya menjadi pembantu rumah tangga.

Bakat mengasuh anak terlihat ketika Kak Seto diperbolehkan tidur sekamar dengan anak bandel dari majikannya.

Kak Seto mengungkapkan dirinya mudah menjadi akrab dengan anak majikannya yang bandel tersebut.

Lama kelamaan, majikannya itu akhirnya menganggap Kak Seto sebagai anaknya sendiri.

Kak Seto menceritakan bagaimana dirinya juga merawat anak dari majikannya dan mendapat perlakuan layaknya seorang anak kandung.

Sampai sekarang, Kak Seto dengan mantan majikannya itu sampai saat ini masih berhubungan dengan dekat.

Waktu berlalu, Kak Seto aktif menjadi mahasiswa sambil bekerja. Dan akhirnya dapat hidup mandiri dan membiayai diri sendiri.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x