PR CIREBON - Setelah menjalani vaksinasi Covid-19, Bupati Sleman dinyatakan Positif Covid-19, sehingga, relawan Covid-19 dr. Tirta ikut buka suara.
dr. Tirta yang juga merupakan salah orang pertama yang disuntik vaksin di Sleman, Yogyakarta, memaparkan terkait orang yang terpapar Covid-19 meski sudah divaksin.
"Saya mendapat kabar bahwa hari ini Bupati Sleman bapak @sripurnomosp terkena Covid-19, padahal dia di vaksin, kok bisa?," ujar dr. Tirta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @dr.tirta, 21 Januari 2021.
Baca Juga: Video Diduga Jokowi Langgar Prokes, Haikal Hassan Beri Sindiran: Ini Bukan Kerumunan
"Vaksin itu efektif setelah 2 kali pemberian, dan tidak melindungi kita dari penularan," lanjut dr. Tirta.
Namun, menurut dr. Tirta vaksin Covid-19 hanya bisa mencegah terjadinya gejala berat jika terpapar Covid-19, sehingga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Vaksin itu melindungi dai munculnya gejala berat kalau kena, apalagi jika baru sekali pemberian, maka tetep patuhi protokol 3M," jelasnya.
Baca Juga: Meninggal Dunia saat Tidur Siang, Perempuan Australia ini Ternyata Punya Riwayat Epilepsi
dr. Tirta mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 hanya menekan resiko gejala berat, sehingga saat ini Bupati Sleman dikabarkan tanpa gejala.
"Vaksin Covid-19, efektif untuk mencegah resiko terjadinya gejala berat. Alhamdulillah pak bupati tanpa gejala," ungkapnya.
Sementara itu, pemberian dosis yang tepat adalah 2 kali, menurut dr. Tirta, agar antibodi dapat muncul maksimal.
"Ini pertanda bahwa vaksin harus tetep dilakukan dengan protokol. Sampe kapan? Sampe semua vaksinasi selesai," katanya.
Baca Juga: Izinkan sang Anak Gambar Doodle Art di Mobilnya, Seorang Ayah asal Malaysia Dapat Pujian
Selain itu, dr. Tirta juga mengabarkan bahwa dirinya hingga saat ini masih negatif Covid-19.
"Alhamdulillah, saya masih negatif sampe sekarang," paparnya.
View this post on Instagram
Saat ini kasus positif Covid-19 masih mengalami peningkatan, tercatat per 21 Januari 2021 kasus positif Covid-19 sebanyak 951.651 dengan angka kesembuhan 772.790 dan yang meninggal sebanyak 27.203 korban jiwa.
Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia ini disebabkan prilaku masyarakat yang masih belum taat protokol kesehatan.***