Merujuk Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis (19/10/2023), suku bunga deposit facility juga naik menjadi 5,25% dan suku bunga lending facility menjadi 6,75%.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadapi ketidakpastian global dan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta mengendalikan inflasi.
“Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak mengingat tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor atau imported inflation sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1% pada 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024,” kata Perry.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Purwasuka Jawa Barat Hari Ini Jumat 27 Oktober 2023
Meskipun rupiah mengalami tekanan, kondisi tersebut masih lebih baik dibandingkan beberapa mata uang negara lain di Asia yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS.
Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS yang kuat serta situasi ekonomi Tiongkok.
Selain itu, BI juga telah menerbitkan instrumen baru, seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang diharapkan dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan menarik modal asing ke Indonesia.
Langkah-langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi yang sesuai dengan target.***