Program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) diselenggarakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dimaksudkan untuk mempromosikan produk bumbu atau pangan olahan serta rempah-rempah khas Indonesia kepada wisatawan mancanegara.
Ajang ini sekaligus untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar global.
Sebelumnya, ajang serupa diadakan lewat event International Hong Kong Food Expo pada 11-15 Agustus 2022 yang baru lalu. Kerjasama lintas Departemen di Pulau Dewata dikarenakan Bali merupakan pintu gerbang Indonesia untuk dunia international.
Indonesia yang ikut dalam ajang tersebut membawa dan memperkenanlkan produk-produk unggulan untuk wilayah administrasi khusus Cina tersebut.
Bahkan Indonesia juga mempromosikan rempah dan bumbu tradisional khas Nusantara pada pameran makanan International Hong Kong Food Expo tersebut.
Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar mengatakan selain untuk memperkuat akses dan penetrasi pasar, kehadiran Indonesia di ajang tersebut juga untuk memperkenalkan produk-produk unggulan di wilayah administrasi khusus China tersebut.
Dalam memamerkan produk makanan Indonesia di ajang internasional itu, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong menggandeng bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Hong Kong merupakan salah satu mitra penting dan strategis Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi," kata Ricky.
Dalam memamerkan produk makanan Indonesia di ajang internasional itu, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong menggandeng bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Hong Kong merupakan salah satu mitra penting dan strategis Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi," kata Ricky.
Baca Juga: Rekrutmen Pendamping PPH hingga 31 Agustus
"Indonesia Spice Up The World ini akan kami perkenalkan ke internasional. Bali ini khususnya bandara ini adalah gerbangnya dari Indonesia kalau kami ingin memperkenalkan kuliner Indonesia," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani saat menghadiri kegiatan itu di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/8) malam.
Kegiatan ISUTW itu diselenggarakan di kawasan Food Galeria Terminal Internasional Bandara Bali dengan menyasar para calon penumpang pesawat yang akan terbang meninggalkan Pulau Dewata.
Kegiatan ISUTW itu diselenggarakan di kawasan Food Galeria Terminal Internasional Bandara Bali dengan menyasar para calon penumpang pesawat yang akan terbang meninggalkan Pulau Dewata.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Cimahi Ajay M Priyatna Ditewak Deui KPK
Pada pelaksanaannya, sebanyak lima menu makanan khas Indonesia yaitu sate ayam, rendang daging, nasi goreng, soto ayam dan gado-gado ditawarkan dan dijual kepada calon penumpang yang akan terbang. Setiap pembelian makanan juga akan memperoleh paket berisi produk bumbu aneka kuliner Indonesia.
"Tepat sekali di terminal keberangkatan karena memang kami mengharapkan ini merupakan pengalaman terakhir mereka jadi sebelum mereka meninggalkan Indonesia kenangannya bagus," katanya.
Rizki Handayani menjelaskan, Indonesia Spice Up The World merupakan salah satu bentuk kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat yang apabila bisa diselenggarakan secara berkelanjutan melihat dengan antusiasme pembeli yang datang.
Pada pelaksanaannya, sebanyak lima menu makanan khas Indonesia yaitu sate ayam, rendang daging, nasi goreng, soto ayam dan gado-gado ditawarkan dan dijual kepada calon penumpang yang akan terbang. Setiap pembelian makanan juga akan memperoleh paket berisi produk bumbu aneka kuliner Indonesia.
"Tepat sekali di terminal keberangkatan karena memang kami mengharapkan ini merupakan pengalaman terakhir mereka jadi sebelum mereka meninggalkan Indonesia kenangannya bagus," katanya.
Rizki Handayani menjelaskan, Indonesia Spice Up The World merupakan salah satu bentuk kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat yang apabila bisa diselenggarakan secara berkelanjutan melihat dengan antusiasme pembeli yang datang.
Baca Juga: HUT RI, Gerbang Utama H1 Kaliwulu Cirebon Menjadi Ikon Pembeda Satu Perumahan
"Ini kan tidak gratis dan berbayar kalau orang ingin mencoba dan ternyata pasarnya bagus sekali. Saya yakin kalau ini bagus bisa diteruskan, mungkin selain dengan lima menu utama bisa kami kembangkan dengan menu lainnya," ungkapnya.
Selain mempromosikan kuliner khas Indonesia, pelaksanaan Indonesia Spice Up The World diharapkan juga dapat membantu pencapaian target nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS serta 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024
"Saat ini kami sedang mendata kembali restoran-restoran yang ada, dan yang penting bukan 4.000 restorannya, bagaimana ekspor bumbu kita meningkat," katanya seperti dilansir Antara
"Ini kan tidak gratis dan berbayar kalau orang ingin mencoba dan ternyata pasarnya bagus sekali. Saya yakin kalau ini bagus bisa diteruskan, mungkin selain dengan lima menu utama bisa kami kembangkan dengan menu lainnya," ungkapnya.
Selain mempromosikan kuliner khas Indonesia, pelaksanaan Indonesia Spice Up The World diharapkan juga dapat membantu pencapaian target nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS serta 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024
"Saat ini kami sedang mendata kembali restoran-restoran yang ada, dan yang penting bukan 4.000 restorannya, bagaimana ekspor bumbu kita meningkat," katanya seperti dilansir Antara
Baca Juga: Cara Kang Dedi Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI
"Jadi bagaimana restoran-restoran di Indonesia itu nanti penjualannya meningkat sehingga produksi bumbu kita yang meningkat. Sebenarnya restoran itu adalah etalase dari makanan, makanan perlu bumbu, jadi ekspor bumbu ini yang kami harapkan meningkat kedepannya," ujar Rizki Handayani.***
"Jadi bagaimana restoran-restoran di Indonesia itu nanti penjualannya meningkat sehingga produksi bumbu kita yang meningkat. Sebenarnya restoran itu adalah etalase dari makanan, makanan perlu bumbu, jadi ekspor bumbu ini yang kami harapkan meningkat kedepannya," ujar Rizki Handayani.***