Network
PR CIREBON - Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang beragam dengan lebih dari 300 kelompok etnis, telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan di mata dunia.
Terutama, Indonesia sejak mengatasi krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an.
Saat ini, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia, dengan ekonomi terbesar ke-10 di dunia dalam hal paritas daya beli, dan anggota G-20.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The World Bank, Indonesia telah memperoleh keuntungan besar dalam pengentasan kemiskinan, pada Rabu, 7 Juli 2021.
Dilaporkan pada April 2021 silam, Indonesia berhasil memotong tingkat kemiskinan lebih dari setengahnya sejak tahun 1999, menjadi 9,78 persen pada tahun 2020.
Baca Juga: Bertemu Luhut Binsar Pandjaitan, Azka Corbuzier Beri Sinyal Bakal Daftar Tentara?
Sebelum krisis Covid-19, Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang konsisten.
Baru-baru ini, memenuhi syarat untuk negara tersebut untuk mencapai status pendapatan menengah ke atas.
Perencanaan ekonomi Indonesia mengikuti rencana pembangunan 20 tahun, mulai dari tahun 2005 hingga 2025.
Baca Juga: Sindir Ayu Ting Ting Lantaran Plagiat Konten Miliknya, Tasyi Athasyia: Sudah Biasa Begitu
Ini tersegmentasi ke dalam rencana jangka menengah 5 tahun, yang disebut RPJMN alias Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Hal itu, masing-masing dengan prioritas pembangunan yang berbeda.
Rencana pembangunan jangka menengah saat ini, fase terakhir dari rencana jangka panjang berjalan dari tahun 2020 hingga 2024.
Ini bertujuan untuk lebih memperkuat ekonomi Indonesia dengan meningkatkan sumber daya manusia dan daya saing negara di pasar global.
Kemudian, tantangan pembangunan yang cukup besar tetap ada di Indonesia.
Selain itu, krisis global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 membawa komplikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunannya.
Baca Juga: Geram pada Haters, Nora Alexandra: Kalau Anda Benci Jerinx Kenapa Serang Saya?
Antara Maret dan September 2020, statistik resmi melaporkan peningkatan tingkat kemiskinan nasional dari 9,78 persen menjadi 10,19 persen.
Hal ini, berarti peningkatan jumlah orang miskin dari 26,42 juta menjadi 27,55 juta, dari populasi 270,2 juta, tiga kali lipat tahun kemajuan dalam pengurangan kemiskinan.
Lebih lanjut, meski Indonesia mampu menurunkan angka stunting menjadi 27,7 persen pada 2019, masih banyak yang harus dilakukan.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Harian, 7 Juli 2021: Libra, Scorpio dan Sagitarius Cara Pandang Itu Penting
Upaya tersebut sangat penting untuk memastikan sumber daya manusia Indonesia yang kuat dan produktif.
Saat ini, menurut Indeks Modal Manusia Bank Dunia, generasi penerus Indonesia hanya akan 54 persen produktif seperti yang seharusnya.
Hal itu dilakukan dengan kesehatan yang lengkap dan pendidikan yang lengkap.
Baca Juga: Link Nonton Drakor My Roommate Is A Gumiho, Berikut Bocoran Episode 13
Untuk merespon goncangan pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan paket fiskal darurat setara dengan 3,8 persen dari PDB (pengeluaran aktual) pada tahun 2020.
Kemudian, menjadi 4,2 persen dari PDB (tentatif: data per 18 Maret 2021) pada tahun 2021.
Hal ini, untuk menangani dampak kesehatan, memberikan bantuan kepada rumah tangga dan perusahaan, dan mendukung peluncuran vaksin, dan pemulihan.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Harian, 7 Juli 2021, Leo Butuh Pelukan, Virgo Utamakan Kerjaan daripada Cinta
Bank Dunia mendukung tanggap darurat Covid-19 Indonesia, termasuk meningkatkan bantuan sosial dan sistem perawatan kesehatan, serta memperkuat ketahanan sektor keuangan.***
