Faisal Basri Nyinyir Soal Anggaran Covid-19, Stafsus Menkeu: RAPBN 2021 Tidak Disusun di Ruang Hampa

20 September 2020, 15:13 WIB
Faisal Basri. /

PR CIREBON - Virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 masih mewabah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang semakin hari semakin masif penularannya.

Sejak mulai mewabah di Indonesia, Covid-19 telah mengubah berbagai tatanan kehidupan masyarakat, juga memberikan pengaruh yang nyata terasa pada berbagai sektor, termasuk ekonomi.

Sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang terdampak paling banyak akibat pandemi Covid-19, hingga Indonesia diramalkan akan masuk jurang resesi.

Baca Juga: Partai Gelora Disebut Dukung Dinasti Politik, Fahri Hamzah: Jadi Orang Bodoh, Tidak hanya di Istana

Pemerintah pun akhirnya mengalokasikan anggaran khusus penangangan Covid-19 untuk anggaran tahun 2021.

Namun, anggaran untuk penanganan Covid-19 tahun 2021 itu justru menuai kritikasn, salah satunya dari ekonom Indonesia Faisal Bahri. 

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi kritik yang diungkapkan ekonom Faisal Basri terkait anggaran penanganan Covid-19 yang dinilainya menurun.

Baca Juga: Produk Laut Indonesia Dilarang Ekspor ke Tiongkok, Kadin: Tak Usah Khawatir, Hanya Satu Perusahaan

"Sekali lagi, terima kasih atas masukan dan kritik Bang FS (Faisal Basri) RAPBN 2021 tidak disusun di ruang hampa, ada pijakan," katanya dalam akun Twitternya @prastow, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Berdasarkan keterangan yang dibagikan, alokasi anggaran itu setara 6,2 persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau berada di mandat UU sebesar 5 persen.

Adapun anggaran yang turun tersebut, merupakan alokasi belanja non-kementerian dan lembaga.

Baca Juga: Kembali dengan Kostum Unik, New Journey To The West 8 Umumkan Tanggal Tayang Perdana

Sedangkan anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) naik dari Rp78,5 triliun menjadi Rp84 triliun di tahun 2021.

 

"Apa maknanya? Cukup jelas. Keberpihakan semakin kuat, tercermin anggaran rutin @KemenkesRI 2021 naik. Tapi kok anggaran kesehatan turun? Iya, alokasi stimulus turun seiring telah tersedianya sarana/prasarana kesehatan di tahun 2020 yang tetap dapat digunakan di 2021," tutur Faisal Basri.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler