Cemas Pemerintah Hanya Peduli Pemulihan Ekonomi, Faisal Basri: Tumpas Covid-19 kok Nunggu Vaksin ?

- 1 September 2020, 07:46 WIB
Faisal Basri menyatakan pemahaman Menko Perekomian Airlangga Hartarto soal resesi nol besar.
Faisal Basri menyatakan pemahaman Menko Perekomian Airlangga Hartarto soal resesi nol besar. /

PR CIREBON - Pakar ekonomi senior Faisal Basri mengaku cemas dengan sikap pemerintah yang hanya berfokus pada pemulihan ekonomi tanpa memedulikan penekanan angka kasus penularan Covid-19.

Hal ini disampaikan Faisal saat memenuhi panggilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) untuk memberikan saran terkait penyelamatan ekonomi dampak pandemi Covid-19.

“Saya takut respons pemerintah itu makin tidak peduli dengan Covid-19. (hanya) Peduli dengan pemulihan ekonomi yang tercermin di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020,” ungkap Faisal di gedung DPR pada Senin, 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Gelar Doktor Refly Harun Dipertanyakan, Hanura: Penyimpangan Istilah Makar Bukti Pemahaman Sempit

Lebih lanjut, ia merasa penanganan virus lebih ke arah ekonomi dengan terlihat adanya perubahan struktur, dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga kini dinamai Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Bahkan, gugus tugas yang semula dipimpin langsung oleh Presiden, sekarang berada di bawah pengawasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Betul-betul penanganan virus ini lebih ke arah ekonomi,” tegas Faisal bernada kecewa, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Heran Hoaks Ciptakan Penyerangan Polsek Ciracas, DPR: Elit TNI Polri Adem, Harus Selidiki Doktrin

Sedangkan terkait penanganan kesehatan, Faisal pun menyesalkan sikap pemerintah yang seperti hanya menunggu vaksin ditemukan.

“Jadi, sebelum vaksin datang kita tidak tahu apa yang dilakukan pemerintah, tidak ada strategi. Tidak pernah kita bicara strategi penanganan virus, hanya menunggu vaksin saja. Dan vaksin ini belum tentu mujarab,” jelas Faisal.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x