Meski Belum Beroperasi, KCJB Sumbang Fiskal kepada Negara Rp5,83 triliun

15 Mei 2022, 07:36 WIB
Ilustrasi: Penampakkan Kereta Cepat Jakarta Bandung Mika sudah beroperasi./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON - Proyek pembangunan sarana transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hingga kini masih berlangsung dan sudah memasuki tahap akhir.

Projek kerjasama antara Indonesia dengan China itu sering kali mendapat berbagai sorotan antara pro dan kontra di ranah piublik.

Namun demikian sesuai dengan perjanjian dan program yang sudah tersusun pekerjaan sarana transportasi modern yang kelak diharapkan mempercepat arus mobilisasi warga Jabar, khususnya Bandung dengan Jakarta akan teresalisasi.

Bagi masyarakat yang rutin mengunakan sarana transportasi darat antara kedua kota besar di Indonesia ini tentu keberadaan Kereta Cepat dan modern ini sangat membantu akselerasi kegiatan setiap saat.

Baca Juga: SEA Games, Hari Ini Timnas Indonesia Vs Myanmar Berebut Tiket Semi Final, Popov: Kami tak Takut Sedikitpun

Kemacetan transportasi via jalan tol terutama yang menghubungkan Bandung dan Jakarta atau sebaliknya diharapkan akan berkurang banyak. 

Sebuah informasi yang cukup menarik berkaitan dengan proyek kereta cepat ini ialah, meski belum beroperasi, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCB) sudah berkontribusi pada fiskal negara. Hingga Maret 2022, proyek KCJB sudah berkontribusi sebesar Rp5,83 triliun pada penerimaan negara. Angka ini bertambah dari laporan sebelumnya yang mencapai Rp5,34 triliun.

“Kami dari PT KCIC dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini bersyukur karena KCJB bisa memberi dampak positif bagi perekonomian Tanah Air meskipun KCJB belum beroperasi,” ujar Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, Jumat, 13 Mei 2022.

Dwiyana memaparkan, angka Rp5,83 triliun yang disetorkan ke negara terdiri dari setoran wajib pajak sebesar Rp4,21 triliun dan pembayaran penggantian biaya PBB Rumija sebesar Rp 16,9 miliar. Kemudian pembayaran sewa BMN hingga Rp1,16 triliun, serta pembayaran sewa BMN (Barang Milik Negara) untuk lahan Rumija Tol di trase KCJB sebesar Rp4,368 miliar yang termasuk pendapatan negara bukan pajak.

Baca Juga: Liverpool Juara Piala FA 2022 usai Menang 6-5 dari Chelsea Lewat Adu Penalti

Tak hanya itu, Dwiyana mengatakan pemasukan negara dalam proyek KCJB yang sudah terjadi juga terdapat pada aktivitas local purchase. Hal ini dapat dilihat dari pre-assessment tahun 2018-2019 yang dilakukan oleh Sucofindo sebagai Assessor. Tercatat, aktivitas local purchase pada pre-assessment tersebut mencapai 69,70% dari seluruh total belanja pengadaan yang dilakukan dalam proyek KCJB.

“Pendapatan negara dari KCJB tentu bukan hanya bersumber dari item-item yang tadi disebutkan. Kami punya data dari Sucofindo kalau kontribusi KCJB untuk Indonesia juga terdapat pada aktivitas local purchase Kami. Hampir 70% aktivitas purchasing untuk kebutuhan KCJBbersumber dari dalam negeri,” ucapnya.

Dengan didominasi pembelian produk dalam negeri, kehadiran proyek KCJB turut membantu dalam perkembangan ekonomi dalam negeri. Proyek KCJB mendorong perputaran uang yang berdampak baik pada ekonomi masyarakat. 

Baca Juga: Salah Alami Cedera Harus Tinggalkan Lapangan di Menit 32 dan Diganti Diogo Jota

Selain itu, Proyek KCJB juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi warga terdampak lewat realisasi pengadaan lahan seluas 6,343,716 meter persegi yang biaya ganti rugi dibayarkan langsung pada warga dan pihak terkait dengan harga yang sesuai undang-undang terkait. Belum lagi, serapan tenaga lokal untuk proyek KCJB yang mencapai 13.477 orang.

“Kami juga bersyukur kalau KCJB punya dampak positif lainnya untuk perekonomian negara dan kami berharap ke depannya kontribusi yang kami berikan pada masyarakat dan negara bisa lebih baik,” ujarnya.

 Baca Juga: Korsel Merebut Piala Uber untuk Kedua Kali, Sim Yu jin Menjadi Penentu Kemenangan

Ke depannya, Dwiyana mengatakan kalau KCJB akan terus berupaya mengembangkan potensi perekonomian pasca KCJB beroperasi selain dari pembelian tiket perjalanan. Diantaranya lewat pengembangan kawasan stasiun, serta pengembangan wilayah di dekat stasiun dan sepanjang trase KCJB.

“Nantinya kan KCJB bukan hanya alat transportasi, melainkan sebagai sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi lewat adanya pengembangan wilayah di sekitar, terutama yang bersisian dengan stasiun,” katanya.***

 Disclaimer: Berita ini sebelumnya tayang pada https//pikiran-rakyat.com dengan judul "Belum beroperasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah Berkontribusi pada Fiskal Negara." Ditulis oleh Novianti Nurulliah 13 Mei 2022, 13:27 WIB

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler