Akhir April Ditutup oleh Kabar Positif, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Tajam

30 April 2020, 10:40 WIB
ILUSTRASI uang rupiah dan dolar .* /Pikiran Rakyat/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi Covid-19, justru terdapat indikasi bahwa ekonomi global kini mulai pulih kembali.

Setelah sebelumnya ekonomi sempat tersendat karena merebaknya wabah Covid-19 di dunia.

Terdapat beberapa sentimen positif Kamis pagi, 30 April 2020. Hal itu disampaikan oleh Kepala Riset dan edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.

Baca Juga: Akibat Corona, Hari Jazz Internasional Digelar Secara Online, Herbie Hancock Tetap Optimis

"Sentimen positif dipicu oleh laporan kemajuan pengujian obat dari Gilead Sciences dan The Fed yang masih mendukung suku bunga acuan dekat nol," ujar Ariston.

Sentimen positif kedua, yakni harga minyak mentah yang juga menguat dan laporan laba perusahaan teknologi besar Amerika serikat (AS) yang bagus seperti Facebook dan Microsoft.

Kemudian, Pelonggaran kebijakan Lockdown di beberapa negara pandemi dan data indeks ativitas manufaktur Tiongkok yang bertumbuh di April juga menjadi sentimen positif lainnya.

Baca Juga: Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Hari Jazz Internasional

Sementara itu, yang sentimen positif di keuangan global yakni bahwa nilai tukar kurs rupiah kian hari kian menguat dengan tajam.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat mendekati angka Rp 15.000 per dolar AS.

Pada pukul 9.52, penguatan rupiah itu signifikan berada di angka 260 poin atau sekita 1,7 persen.

Jika sebelumnya kurs rupiah berada di anva Rp 15.295 per dolar AS, justru kini menguat menjadi Rp 15.035 per dolar AS.

Baca Juga: Gandeng 17 Kepala Daerah di Jawa Barat, Pemprov Jabar Sepakat Ajukan PSBB Tingkat Provinsi

Namun meski begitu, Ariston terus mengimbau agar tetap melakukan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19.

"Tapi pasar tetap waspada dengan perkembangan wabah dan dampak negatif ke perekonomian," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kantor Berita Antara.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler