Menurut Ma'ruf, tol langit akan menambah daftar tol di Indonesia, yakni tol darat, tol laut, dan tol udara atau tol langit.
Baca Juga: Update Corona Dunia Kamis, 28 Mei 2020: Total 5,7 Juta Kasus Positif dan 357 Ribu Kematian
Saat itu, Ma'ruf menceritakan fenomena jaringan internet yang hanya tersedia di kota dengan jumlah penduduk banyak adalah disebabkan faktor bisnis. Pasalnya, operator telekomunikasi swasta yang ada memilih memasang jaringan internet di wilayah dengan tingkat ekonomis tinggi.
Sedangkan di wilayah terpencil, jaringan internet cenderung lemah hingga tidak ada. Padahal Ma'ruf ingin semua daerah di Indonesia dapat optimal tersambung jaringan internet.
Untuk itu, Ma'ruf menggaungkan tol langit dengan rencana pembangunan Palapa Ring yang konon tersambung backbone dengan broadband kecepatan tinggi. Bahkan, Palapa Ring ini sudah berprogres di Indonesia Barat dan Indonesia Tengah, dan hanya menyisakan Indonesia Timur yang akan diselesaikan secepatnya.
Baca Juga: Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Dimulai Bukan Berarti Sekolah Dibuka
Kemudian, waktu berlalu membawa fakta Presiden Jokowi meresmikan proyek tol langit Palapa Ring di Istana Negara pada 14 Oktober 2019. Saat itu, Jokowi juga terlihat menguji jaringan yang mewakili wilayah Barat, Tengah dan Timur.
Sementara itu, mobil ESEMKA diketahui masih berjalan pemasarannya yang dapat dilihat dalam @esemka_indonesia. Sejauh ini, produk yang dikeluarkan dalam lingkup Esemka sudah cukup banyak, di antaranya Bima, Digdaya, dan Garuda 1.
Dalam arti lain, diketahui kesimpulan bahwa tol langit dipastikan tak memiliki keterkaitan apapun dengan mobil ESEMKA. Terlebih, makna tol langit yang dinarasikan pengklaim dan tol langit versi Presiden Jokowi amat berbeda.
Baca Juga: Dua Pedagang Pasar Sumber Cirebon Positif Covid-19, Gugus Tugas Rencanakan Swab Test Massal
Dengan demikian, klaim narasi yang menyebutkan foto tol langit sudah dilewati mobil ESEMKA, terbukti tidak benar. Untuk itu, informasi yang beredar dalam konten itu dapat digolongkan dalam kategori Konten Palsu atau Fabricated Content.***