Cek Fakta: Beredar Daftar Perilaku yang Dapat Merusak Otak, Benarkah Informasi Ini dari WHO?

18 Oktober 2020, 11:43 WIB
WHO: Belakangan beredar unggahan foto di Facebook dan Twitter yang menampilkan sebuah narasi dan mencantumkan nama WHO sebagai sumbernya. /who.int

PR CIREBON - Beredar informasi di media sosial mengenai daftar perilaku yang dapat merusak otak yang diklaim berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Unggahan informasi tersebut berupa gambar dengan narasi yang mencatut nama WHO dan tersebar baik di Facebook maupun Twitter.

Berikut narasi unggahan tersebut:

Baca Juga: Penelitian di Kanada Sebut Golongan Darah O Dan B Memiliki Risiko Lebih Rendah Terkena Covid-19

"7 Biggest brain damaging habits

1: Missing breakfast
2: Sleeping late
3: High sugar consumption
4: More sleeping specially at morning
5: Eating meal while watching TV or computer
6: Wearing Cap/scarf or socks while sleeping
7: Habit of blocking/Stoping Urine
Don't Just ReadForward
to whom you careAs I care for U"

Atau dalam bahasa Indonesia berarti, melewatkan sarapan, tidur larut malam, konsumsi makanan dengan kadar gula yang tinggi, tidur berlebih terutama pada pagi hari, makan sambil menonton televisi atau di depan komputer, menggunakan penutup kepala atau kaus kaki ketika tidur, dan kebiasaan menunda buang air kecil.

Baca Juga: Akhiri Penerapan Lockdown, Kuba Mulai Buka Kembali Pariwisata Dan Longgarkan Pembatasan Sosial

Namun, benarkah informasi yang tersebar di media sosial itu berasal dari WHO?

Mengutip cek fakta dari AFP berjudul 'Hoax WHO graphic circulates online in the Philippines warning of 'biggest brain damaging habits' yang diunggah pada 13 Oktober 2020, daftar tersebut bukanlah informasi yang berasal dari WHO.

Perwakilan WHO menyebutkan semua daftar perilaku yang dituliskan dalam daftar tersebut adalah menyesatkan. Daftar tersebut dibuat tanpa bukti sains.

Baca Juga: Hadir di 'Ask Us Anything', Member BLACKPINK Beberkan Fakta Karir Dan Kehidupan Pribadi

"Melewatkan sarapan, tidur telat, konsumsi gula berlebih, tidur di pagi hari, makan sambil menonton televisi atau di depan komputer, menggunakan pakaian ketika tidur, dan menahan pipis, tidak terbukti merusak otak," demikian perwakilan WHO seperti dikutip AFP.

AFP juga memberikan informasi, berbagai lembaga kesehatan menyarankan bahwa kesehatan otak tidak ditentukan oleh faktor sosial saja, tetapi juga genetika.

Berdasarkan informasi yang didapat PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara dan AFP, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi mengenai daftar perilaku yang merusak otak itu merupakan berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Khofifah Gembira, Jatim Jadi Salah Satu Provinsi yang Diprioritaskan Menerima Vaksin Covid-19

Oleh sebab itu, informasi tersebut termasuk dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler