Hoaks atau Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Sinovac Tetap Digunakan Meski Sudah Akan Kadaluwarsa?

16 Maret 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi – Vaksin Covid-19. Simak kebeneran kabar yang menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tetap digunakan meski sudah akan kadaluwarsa pada 25 Maret 2021.* /Pixabay/Alexandra_Koch

PR CIREBON – Masyarakat tengah dihebohkan mengenai isu vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tetap digunakan meski sudah akan kadaluwarsa pada 25 Maret 2021.

Isu itu muncul ketika Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Izin Edar Darurat dengan pertimbangannya agar Bio Farma memangkas waktu kadaluwarsa vaksin menjadi hanya 6 bulan.

Namun begitu, isu mengenai penggunaan vaksin kadaluwarsa itu tidak benar.

Baca Juga: Piala Oscar 2021, Pemeran Hannibal Lecter Jadi Aktor Tertua yang Masuk Nominasi Aktor Terbaik

Pasalnya, vaksin ditargetkan habis digunakan sebelum tenggat waktu kadaluwarsa.

Isu tersebut kemudian tersebar luas dan mengundang ketakutan dari masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tidak mungkin mendistribusikan vaksin Covid-19 yang bermasalah kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Sindir Amien Rais, Ferdinand Hutahaean: Kerusakan Negeri ini Diawali Amandemen UUD 45 Kala Anda Jadi Ketua MPR

Menurutnya, vaksin yang diedarkan tentu sudah melalui uji kelayakan dan keamanan sehingga aman digunakan.

"Vaksin Covid-19 yang disuntikkan sudah melalui uji kelayakan dan keamanan," katanya melalui pernyataan tertulis kepada ANTARA, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com pada Selasa 16 Maret 2021.

Siti Nadia memastikan vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat tidak ada yang melewati batas waktu kadaluwarsa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, 16 Maret 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Ada yang Meniru

Lebih lanjut, Siti Nadia mengatakan bahwa vaksin yang akan kadaluwarsa adalah vaksin batch pertama yang telah digunakan.

"Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," katanya.

Siti Nadia mengatakan vaksin Sinovac sudah digunakan untuk 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu petugas pelayan publik.

Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Riz Ahmed Jadi Muslim Pertama yang Masuk Nominasi Aktor Terbaik di Piala Oscar 2021

"Saat ini vaksin ini sudah habis kita gunakan," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa adalah yang berbentuk botol kecil.

Sementara itu, vaksin Sinovac yang saat ini digunakan adalah kemasan botol besar atau vial yang berisi sepuluh dosis.

Baca Juga: Musni Umar Apresiasi Sikap Presiden Jokowi yang Tegas Menolak Menjabat Selama 3 Periode

Siti Nadia juga menjelaskan Kemenkes telah merespons isu beberapa orang di luar negeri mengalami pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

"Kita menunggu dari BPOM, apakah ada perubahan kriteria penggunaan, jadi kita pararel menyelesaikan quality control sebelum didistribusikan," pungkas Siti Nadia.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kabar mengenai vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tetap digunakan meski sudah akan kadaluwarsa pada 25 Maret 2021 itu tidak benar alias hoaks.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler