Pada bulan Oktober, Facebook mengatakan sedang memperbarui kebijakan ujaran kebencian untuk melarang konten apa pun yang menyangkal atau mendistorsi Holocaust, perubahan haluan dari komentar publik yang dibuat oleh kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg tentang apa yang harus diizinkan di platform tersebut.
Dalam sebuah posting blog, Facebook mengatakan pandemi Covid-19 terus mengganggu tenaga peninjau kontennya, meskipun dikatakan beberapa metrik penegakan kembali ke tingkat pra-pandemi.
Sebuah surat terbuka dari lebih dari 200 moderator konten Facebook yang diterbitkan pada Rabu, 18 November lalu, menuduh perusahaan memaksa para pekerja ini kembali ke kantor dan mempertaruhkan nyawa selama pandemi.
Baca Juga: Lakukan Patroli Pengamanan, Petugas Gabungan Copot Baliho dan Spanduk Tak Berizin
Akan tetapi, pihak Facebook mengelaknya.
"Fasilitas sesuai atau bahkan melebihi pedoman kerja yang aman," kata Rosen dari Facebook pada panggilan telepon.***