Aman dan Berikan Kenyamanan, Singapura Ciptakan Inovasi Terbaru SwabBot untuk Diagnosis Covid-19

- 22 September 2020, 12:11 WIB
Ilustrasi swab test.
Ilustrasi swab test. /ANTARA

PR CIREBON – Sebuah robot yang mampu melakukan tes swab untuk mendiagnosis Covid-19 telah dikembangkan oleh dokter di Singapura yang mengatakan bahwa prosedur otomatis itu aman, lebih cepat, dan lebih nyaman dibandingkan dengan tes swab manual.

Meskipun negara lain telah mengembangkan robot serupa, para dokter mengatakan robot buatan Singapura adalah yang pertama yang memungkinkan pasien mengontrol proses tes swab secara penuh sehingga mereka lebih nyaman. Pasien dapat mengaktifkan dan mematikan mesin sesuka hati.

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Strait Times, cara kerja robot tersebut adalah pasien yang duduk di depan robot yang disebut SwabBot itu mirip dengan cara melakukan pemeriksaan mata mekanis. Pasien memegang pegangan dan mengunci lubang hidungnya ke nosepiece sekali pakai.

Baca Juga: Polemik Pilkada saat Pandemi Covid-19, Bamsoet Minta Pemda Gunakan Wewenang Larang Pengumpulan Massa

Setelah pasien mengaktifkan SwabBot dengan menggunakan dagunya untuk menekan tombol, nosepiece bergerak sedikit ke atas untuk membuka lubang hidung.

Tongkat swab akan memanjang dan berputar dengan aman dan lembut melalui hidung pasien ke bagian belakang rongga hidung, yang biasanya berjarak sekitar 10 cm dari lubang hidung.

SwabBot dilengkapi dengan fitur built-in yang menarik tongkat swab jika ada perlawanan saat dipindahkan lebih dalam ke rongga hidung. Jika pasien merasa tidak nyaman pada suatu saat, mereka dapat menghentikan proses dengan menjauhkan kepala dari robot.

Baca Juga: Diduga Kirim Teror Paket Beracun untuk Trump, Seorang Wanita Ditangkap di Perbatasan AS-Kanada

Prosesnya memakan waktu 20 detik, sedangkan tes swab manual bisa memakan waktu dua kali lebih lama.

Di akhir prosedur, anggota staf medis akan membuka mesin untuk melepaskan dan menyimpan tongkat penyeka. Robot, termasuk interiornya, akan dilap dan ditutup dengan tirai plastik baru yang dilengkapi dengan nosepiece untuk pasien berikutnya.

Mesin yang berukuran 35x40 cm dan tinggi 49 cm ini dikembangkan oleh dokter dari National Cancer Centre Singapore (NCCS) dan Singapore General Hospital (SGH), bekerja sama dengan perusahaan robotika medis Biobot Surgical.

Baca Juga: Tiongkok Gelar Latihan Militer di Selat Taiwan, Taipei: Taiwan Tidak akan Memprovokasi

Tim tersebut mengatakan SwabBot dapat mengatasi keterbatasan dan risiko tes manual. Robot ini bisa mengurangi risiko terkena virus, membakukan konsistensi swab yang diambil, dan meningkatkan efisiensi melakukan tes swab.

"Tim kami merasa bahwa kami harus menemukan cara yang lebih baik untuk swab pasien untuk mengurangi risiko paparan Covid-19 kepada petugas kesehatan kami, terutama ketika pasien bersin atau batuk selama proses swab," kata peneliti utama Rena Dharmawan, Konsultan Asosiasi Bedah Kepala dan Leher di Divisi Bedah dan Onkologi Bedah NCCS.

Selain itu, para dokter ingin membuat prosedur swabbing lebih nyaman bagi pasien.

Baca Juga: Han So Hee hingga Ahn Bo Hyun Dikonfirmasi Bintangi Drama Netflix Terbaru 'Undercover'

"Ketika pasien diberdayakan dan sepenuhnya dapat mengontrol proses swabbing, mereka secara mental siap dan mengalami rasa sakit yang berkurang secara subyektif," tambah Rena, yang juga merupakan wirausaha klinis di Pusat Teknologi & Pengembangan Sekolah Kedokteran Duke-NUS.

Relawan Marco Lizwan (25) seorang mahasiswa kedokteran tahun kedua di Sekolah Kedokteran Duke-NUS, mengatakan dia tidak terlalu khawatir ketika dia diseka oleh robot itu.

“Saya merasa robot lebih nyaman karena kita dapat menyalakannya kapan pun kita siap. Jadi semuanya ada dalam kendali kita. Saya khawatir ketika saya melakukan yang manual karena saya bertanya-tanya apakah tangan petugas tes swab akan gemetar,” ungkapnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x