Permintaan Makin Tinggi untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Pabrik Televisi di Jepang Banting Setir Produksi Masker

- 2 Maret 2020, 17:52 WIB
Ilustrasi warga Jerman menggunakan masker saat beraktivitas.*
Ilustrasi warga Jerman menggunakan masker saat beraktivitas.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan virus corona yang begitu masif, membuat sejumlah masyarakat dunia lebih memperhatikan kesehatan, salah satunya dengan menggunakan masker dalam beraktivitas.

Fenomena ini membuat ketersediaan masker disetiap negara semakin menipis, bahkan beberapa diantaranya sudah tidak lagi ditemukan.

Untuk mensiasati hal tersebut, pemerintahan setempat mendukung sejumlah pabrik memproduksi masker. Namun yang unik, beberapa pabrik tersebut lintas sektor, seperti pabrik popok, garmen, mobil, hingga pabrik perakitan smartphone.

Baca Juga: Gelar KRYD di Kawasan Kedawung Cirebon, Petugas Temukan 14 Remaja Bukan Pasutri di Dalam Kamar Kos

Seperti yang terjadi di Jepang pada 1 Maret 2020 kemarin, Sharp sebuah pabrik yang memproduksi panel LCD dan TV, memutuskan akan membuat masker dalam skala besar.

Diketahui, penyebaran virus corona di Jepang yang mencapai angka 256 per 2 Maret 2020, telah membuat ketersediaan masker semakin menipis.

"Sharp berencana akan membuat 150.000 masker setiap hari selama bulan Maret ini, namun karena stock masker di Jepang semakin menipis, pihaknya menaikan jumlah produksi sebanyak 500.000 dalam sehari," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Verge.

Baca Juga: Bunuh Dua Petugas Patroli Pencegah Virus Corona, Seorang Pria di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati

Perusahaan yang terletak di Kameyama ini, dipilih untuk memproduksi masker karena standar kebersihan Sharp sangat cocok.

Sebelumnya, penggunaan masker di Jepang merupakan hal yang umum, terutama di musim dingin ketika banyak orang memakainya untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.

Tetapi, sejak wabah COVID-19 dimulai, masyarakat Jepang kesulitan menemukan masker di toko-toko, sebagian besar pengecer membatasi penjualan, satu orang hanya diperbolehkan membeli satu bungkus.

Baca Juga: Evakuasi 69 WNI ABK dari Diamond Princess, Dua Daerah di Jawa Barat Jadi Tempat Transit Sementara

Tentunya, harga yang ditawarkanpun berbeda dari biasanya, hal ini dikarenakan penjual sebelumnya telah menaikan harga.

Dalam media sosial Twiter pribadinya, Jenderal Ahli Bedah, Jerome Adams, mendesak masyarakat untuk tidak menambah permintaan masker.

"Berhenti membeli masker, penggunaan masker tidak efektif dalam mencegah penularan virus corona bagi masyarakat umum, ini hanya efektif apabila digunakan terinfeksi virus dan perawat pasien COVID-19," tulis Jerome Adams.

Baca Juga: Dinilai Membahayakan, Perlintasan Kereta Api Dua Jalur di Desa Dawuan Cirebon Perlu Palang Pintu

Berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa orang sehat hanya boleh memakai masker jika merawat seseorang yang diduga telah terinfeksi virus corona.

Tetapi, bagi orang mengalami gejala COVID-19 (suspect) dapat membantu memperlambat penyebaran penyakit ini, namun dikombinasikan kebiasaan mencuci tangan dan penggunaan hand sanitizer.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x