PR CIREBON - Jika sebuah asteroid suatu hari mengancam keberadaan Bumi, NASA telah mengembangkan rencana darurat.
Mereka akan memukul asteroid itu dengan pesawat luar angkasa. Rencana darurat tersebut sudah memasuki fase demo.
“Hingga saat ini, kami belum memiliki terlalu banyak pilihan untuk apa yang mungkin kami lakukan jika kami menemukan sesuatu yang masuk,” kata astronom planet Johns Hopkins Andy Rivkin.
Dia pun menyampaikan perihal misi Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA.
“DART adalah tes pertama tentang bagaimana kita mungkin dapat membelokkan sesuatu tanpa harus menggunakan paket nuklir," jelasnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari New York Post pada Jumat, 2 April 2021.
"Atau duduk di ruang bawah tanah kita, menunggu dan menyilangkan jari kita," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Hamdan Zoelva Apresiasi KPK Terbitkan SP3 untuk Sjamsul Nursalim dan Hentikan Perkara Korupsi BLBI
Misi pertahanan planet ditetapkan untuk peluncuran pertamanya pada musim panas ini, dan diperkirakan akan berdampak pada akhir 2022.
Targetnya adalah yang lebih kecil dari dua batu luar angkasa, bulan bernama Dimorphos, yang berputar di sistem asteroid Didymos.
Berdasarkan seberapa sukses DART dalam menjatuhkan Dimorphos dari batu luar angkasa lainnya, mereka akan mengukur seberapa realistis rencana mereka untuk suatu hari berpotensi menyelamatkan Bumi dengan cara ini.
Baca Juga: Anti Bosan! Inilah Cara untuk Menjaga Hubungan Asmara Tetap Seru dan Awet
Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa DART akan menghantam bulan dengan cara mematahkan bongkahannya.
Sehingga menciptakan lebih banyak, meskipun lebih kecil, ancaman bagi umat manusia.
Jika misinya berhasil, DART akan mengubah lintasan Dimorphos dalam sebuah gerakan yang dapat direplikasi di masa depan, seandainya Bumi berada di bawah ancaman planet.
Baca Juga: Lirik Lagu Un1ty - Restu Waktu, Bertema Rindu di Tengah Pandemi
Misi itu mungkin terdengar gila, karena kemungkinan asteroid akan mengancam kehidupan seperti yang diketahui manusia sangat tidak mungkin.
Rivkin menyatakan bahwa para ilmuwan hanya ingin tahu apa yang akan terjadi.***