Twitter, bersama dengan perusahaan media sosial lainnya, menyatakan bekerja dengan cara terbaik untuk memerangi misinformasi pada layanannya.
Meski aturan dan penegakan pada Twitter diperketat, banyak berita hoaks terus menyebar.
Baca Juga: Peran Wartawan di Masa Pandemi, Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Pemberi Motivasi dan Sumber Inspirasi
Tetapi jika upaya itu berhasil, Twitter mengakui harus mengantisipasi penyalahgunaan yang mencoba mempermainkan sistem tersebut untuk keuntungan mereka.
Untuk membantu menyaring catatan yang tidak membantu, misalnya, Twitter berencana untuk melampirkan skor ke masing-masing catatan dan akan memberi label yang bermanfaat.
Program ini akan dimulai dengan 1.000 pengguna dan akhirnya meluas ke luar AS.
Twitter, yang berbasis di San Francisco, AS ini, mengatakan sedang mencoba untuk memastikan bahwa Birdwatch memiliki beragam perspektif dan pengguna.
"Jika kami mendapat lebih banyak pendaftar daripada slot yang ada, kami akan secara acak menerima akun"
"Memprioritaskan akun yang cenderung terlibat dengan audiens dan konten yang berbeda dibandingkan dengan peserta yang ada," tulis Twitter.***