Di Tengah Maraknya Wabah Virus Corona, WHO Sibuk Main TikTok, Simak Alasannya

3 Maret 2020, 14:53 WIB
WHO TikTok.* //The Verge

PIKIRAN RAKYAT - Platform media sosial TikTok tengah menjadi tren saat ini. Namun, kebermanfaatan dalam penggunaanya selain untuk hiburan semata, belum diketahui manfaat lainnya sampai saat ini.

Meskipun tidak diketahui kebermanfaatan sebenarnya untuk apa, tetap saja aplikasi TikTok ini, popularitasnya semakin menanjak, bahkan penggemarnya tersebar di berbagai belahan dunia.

Tapi rupanya tak semua orang suka dengan aplikasi media sosial baru asal Tiongkok ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 3 Maret 2020: Aries Jangan Terlalu Memikirkan Omongan Orang Lain

Steve Huffman, CEO forum online Reddit, misalnya, menyebut TikTok sebagai parasit dan aplikasi mata-mata alias spyware yang selalu memantau penggunanya dengan menandai perangkat fingerprint.

Namun, terlepas dari itu semua, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara serius ingin memerang hoaks atau misinformsi terkait COVID-19.

Oleh sebab itu, WHO telah membuat akun TikTok pada Jumat 28 Februari 2020 lalu, ditunjukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 dan meluruskan  misinformasi yang beredar.

Baca Juga: Masker Kian Sulit Dicari Usai Virus Corona Menjangkit Warga Indonesia, Pemerintah Ikut Bertanggung Jawab

Dalam video pertama WHO, Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis pencegahan dan pengendalian infeksi, menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna melindungi diri dari virus corona dan mengarahkan masyarakat ke situs web rujukan organisasi untuk informasi valid.

“Kami bergabung dengan (TikTok, red.) untuk memberi Anda nasihat kesehatan masyarakat,” tulis WHO alam deskripsi video pertamanya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Verge.

Keputusan WHO membuat akun TikTok, bermula dari aplikasi ini yang kian dibanjiri meme dan video tentang COVID-19 beberapa minggu terakhir, dengan beberapa pengguna berpura-pura terinfeksi.

Baca Juga: Ekonomi Terdampak Virus Corona, Anies Baswedan: Nomor Satu Adalah Keselamatan Warga

Ditemukan, dalam satu kasus, seorang remaja membuat video yang menunjukkan bahwa teman mereka, orang Kanada pertama yang dikonfirmasi telah terserang virus. TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Peluncuran akun TikTok adalah bagian dari pekerjaan WHO untuk memberikan informasi yang akurat mengenai coronavirus untuk orang-orang awam.

Menurut Tinjauan Teknologi MIT, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah menghabiskan beberapa minggu terakhir, melawan informasi yang salah mengenai wabah virus pada platform seperti Facebook, Twitter, dan TikTok.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, 3 Maret 2020: Kaliwedi dan Gempol Diguyur Hujan dengan Intensitas Ringan hingga Sedang

Sebelumnya, Facebook telah lebih dulu membuat tim cek fakta, dengan mengomentari sebuah postingan hoaks dan mengarahkan pembaca ke situs resmi pemerintahan guna pemberian informasi terkait virus bersifat valid.

Begitupun dengan Twitter, pengguna Twitter disuguhkan dengan pesan 'ketahui fakta' dan mengarahkan pembaca untuk mengunjungi situs web CDC guna infomarsi valid terkait COVID-19.

Hampir sama dengan kedua plaform media sosial diatas, TikTok juga menautkan pengguna yang mencari konten terkait virus ke situs web WHO.

Baca Juga: CEO General Electric Jack Welch Meninggal Dunia, Presiden Donald Trump Ungkapkan Bela Sungkawa

Tak hanya itu, WHO juga membuat langkah guna mengarahkan informasi terkait virus corona yang akurat ke akun media sosial lainnya seperti Instagram.

Umpan Instagram nantinya dipenuhi dengan infografis yang menguraikan bagaimana orang dapat melindungi diri dari virus tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Verge Tiktok

Tags

Terkini

Terpopuler