Bannyak Informasi Salah soal Covid-19, Twitter Luncurkan Fitur Baru untuk Mengatasinya

18 Agustus 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi - Twitter luncurkan fitur baru atasi informasi salah soal Covid-19. /REUTERS/Stephen Lam

PR CIREBON – Sejak pandemi Covid-19, banyak informasi-informasi salah atau disinformasi yang beredar di media sosial terkait virus corona.

Dengan maraknya informasi salah mengenai Covid-19, media sosial juga berupaya dalam menyaring informasi-informasi tersebut.

Salah satunya Twitter, yang baru-baru ini akan menguji fitur yang dapat menyaring informasi salah atau disinformasi mengenai Covid-19.

Baca Juga: Jurnalis Tiongkok yang Ditangkap Usai Laporkan Awal Pandemi Covid-19 Disebut Alami Masalah Kesehatan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Twitter juga mengumumkan mulai hari Selasa (17 Agustus 2021) para pengguna dapat melaporkan informasi yang salah melalui proses yang sama seperti pelecehan atau konten berbahaya lainnya, melalui menu dropdown di kanan atas setiap cuitan.

Menurut The Vergre, pengguna Twitter juga akan diminta untuk memilih apakah komentar menyesatkan tersebut bersifat politis, terkait kesehatan, atau termasuk dalam kategori lain.

Kategori politik mencakup bentuk disinformasi yang lebih spesifik seperti konten yang terkait dengan pemilu.

Baca Juga: Atlet Afghanistan Minta Tolong Agar Bisa Tampil di Paralimpiade Tokyo

Sementara kategori kesehatan akan menyertakan opsi bagi pengguna untuk menandai informasi yang salah terkait Covid-19.

Fitur baru ini akan mulai tersedia pada sebagian besar pengguna di AS, Australia, dan Korea Selatan.

Twitter berharap bisa menjalankan eksperimen ini selama beberapa bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk meluncurkannya ke pasar global.

Baca Juga: Bicara soal Film, Jefri Nichol: Semoga Generasi Muda Bisa Ciptakan Inovasi Baru

Twitter juga mengatakan bahwa tidak setiap laporan akan ditinjau karena platform terus menguji fitur tersebut.

Tetapi, data yang diperoleh melalui pengujian akan membantu perusahaan menentukan bagaimana mereka dapat memperluas fitur selama beberapa minggu ke depan.

Tes tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi tweet yang berisi informasi salah yang berpotensi menjadi viral di dunia maya.

Baca Juga: Rayakan HUT RI, Zaskia Adya Mecca Kenalkan Ragam Budaya Indonesia ke Anak-anak: Abis Kapan Lagi?

Bulan lalu, pemerintahan Joe Biden mengambil sikap yang lebih kuat terhadap informasi yang salah mengenai Covid-19.

Joe Biden bahkan mengatakan kepada wartawan pada bulan Juli bahwa platform media sosial seperti Facebook "membunuh orang" dengan informasi yang salah tentang vaksin.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler