DPR Khawatir Persiapan Buka Sekolah Tatap Muka, Kepala Daerah Harus Lebih Ketat Protokol Kesehatan

- 21 November 2020, 18:05 WIB
Sekolah tatap muka dimulai Januari 2021.
Sekolah tatap muka dimulai Januari 2021. /Freepik.com
PR CIREBON – Setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi izinkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk buka sekolah tatap muka, kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 meningkat. Oleh karenanya, DPR ingatkan Kepala Daerah untuk lebih ketat terapkan protokol kesehatan.
 
Melalui Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaiful Huda, menerangkan bahwa DPR sebenarnya mendukung kebijakan pembukaan sekolah tatap muka, namun protokol kesehatan tetap harus dijaga ketat karena pandemi masih ada.
 
Kami mendukung pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Tetapi hal itu harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat karena saat ini penularan Covid-19 masih terus berlangsung. Bahkan menunjukkan tren peningkatan dalam minggu-minggu terakhir ini, ujar Huda, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Jumat, 20 November 2020.
 
 
Huda menjelaskan pembukaan sekolah tatap muka memang menjadi kebutuhan, terutama di daerah-daerah yang minim sarana prasarana sehingga tidak mampu menjalankan program pembelajaran jarak jauh secara efektif. 
 
Di beberapa daerah siswa selama pandemi Covid-19 benar-benar tidak bisa belajar karena sekolah ditutup. Kondisi ini sesuai dengan laporan terbaru World Bank (WB) terkait dunia pendidikan Indonesia akan memunculkan ancaman loss learning atau kehilangan masa pembelajaran bagi sebagian besar peserta didik di Indonesia, ujarnya.
 
Menanggapi ancaman tersebut menurut Huda tidak bisa dianggap remeh. Kondisi tersebut akan memunculkan efek domino dimana peserta didik akan kehilangan kompetensi sesuai usia mereka. Hal itu juga telah disinggung dalam laporan UNICEF tentang dampak pandemi bagi anak di Indonesia beberapa waktu lalu.
 
 
Lebih parah lagi jika peserta didik kemudian harus putus sekolah karena tidak mempunyai biaya atau terpaksa harus membantu orang tua mereka.
 
Kami menerima laporan bahwa jumlah pekerja anak selama pandemic ini juga meningkat, karena mereka terpaksa harus membantu orang tua yang kesulitan ekonomi, kata dia.
 
Oleh karena itu, menurut Huda, pembukaan sekolah dengan pola tatap muka akan mengembalikan ekosistem pembelajaran bagi para peserta didik. Setelah sudah hampir satu tahun ini, sebagian peserta didik tidak merasakan hawa dan nuansa sekolah tatap muka.
 
 
Kondisi ini membuat mereka seolah terlepas dari rutinitas dan kedisplinan pembelajaran. Pembukaan kembali sekolah tatap muka akan membuat mereka kembali pada rutinitas dan mindset untuk kembali belajar, ujarnya.
 
Kendati demikian, Huda menegaskan jika pemerintah harus memastikan syarat-syarat pembukaan sekolah tatap muka terpenuhi. Diantaranya ketersediaan bilik disinfektan, sabun dan wastafel untuk cuci tangan, hingga pola pembelajaran yang fleksibel. Penyelenggara sekolah juga harus memastikan jika jaga jarak benar-benar diterapkan dengan mengatur letak duduk siswa dalam kelas.
 
Maka, kata Huda, Pemerintah juga harus menyiapkan anggaran khusus untuk memastikan prasyarat-prasyarat protokol Kesehatan benar-benar tersedia di sekolah-sekolah.***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x