Pada Agustus 2020, Nadiem pernah mengizinkan sekolah di zona kuning dan hijau untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Kemendikbud mencatat, setidaknya 43 persen siswa yang berada di area tersebut.
Kala itu, keputusan membuka sekolah meskipun di tengah wabah dilakukan Nadiem karena PJJ di sejumlah daerah dianggap tidak berjalan optimal. Menurut Nadiem, 88 persen sekolah di daerah tertinggal, terluar dan terdepan berstatus zona hijau dan kuning.***