Kurangi Cemas dan Rasa Takut akibat Covid-19 di Masyarakat, Unpad Kembangkan Inovasi Metode Hipnosis

- 6 Juli 2020, 13:00 WIB
Kampus Unpad
Kampus Unpad /dok

PR CIREBON - Kecemasan berlebihan dan rasa takut sangat berpengaruh untuk kesehatan. Jika tidak ditangani dengan baik maka akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya seperti gejala Covid-19.

Berkaitan dengan hal itu, Universitas Padjajaran (Unpad) mengembangkan inovasi metode hipnosis yang berguna untuk mengurangi rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19 yang dinamakan 'Afirmasi Virus Corona-19'.

Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjajaran, Diana Sari M.Mgt PhD mengatakan inovasi tersebut merupakan inovasi di luar bidang kesehatan yang juga bisa berkontribusi dalam penanganan pandemi. 

Baca Juga: Kiamat Tersembunyi di Tiongkok: Gunung Berapi Berusia 140 Juta Tahun Ditemukan di Bawah Hong Kong

"Bukan hanya kesehatan saja, tapi ada inovasi yang di luar kesehatan. Kan banyak nih sindrom saat lockdown, kebanyakan di rumah. Memang seperti di Jepang, di Korea banyak yang jadinya stres," kata Diana di Bandung, Senin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Inovasi tersebut nantinya akan dikembangkan melalui media audio visual yang didahului dengan pengisian formulir di laman https://injabar.unpad.ac.id/hipnosis/. Setelah mengisi formulir, nantinya masyarakat akan diarahkan menuju tayangan audio visual hipnosis.

Metode inovasi ini dikembangkan oleh tiga akademisi Unpad yang tergabung dalam kelompok peneliti hipnosis, antara lain Dr Gilang Yubiliana, drg, M.Kes (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr Nani Darmayanti, M.Hum, (Fakultas Ilmu Budaya), dan Jimi Narotama Mahameruaji, M.Si, (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Baca Juga: Satu-satunya Penyanyi Indonesia yang Geser BLACKPINK di Youtube, Aurel Hermansyah: Tak Bisa Berkata

Ketiga akademisi mengembangkan metode afirmasi dengan memanfaatkan media audio visual, dengan tujuan agar media ini lebih efektif digunakan untuk proses hipnosis mandiri (self hypnosis) selama masa isolasi akibat pandemi berlangsung.

 

Terdapat dua tahapan dalam pengembangannya, yaitu penyusunan kalimat afirmasi. Penyusunan ini melibatkan telaah dari ahli linguistik. Dalam hal ini, Dr Gilang berkolaborasi dengan Dr Nani dari sisi telaah linguistiknya.

Pada kalimat afirmasi ini merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Strategi ini bertujuan agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.

Baca Juga: Bukti Baru Kebocoran Lab Wuhan, Peneliti: Sampel Serupa Virus Corona Sudah Ada Sejak 2013

"Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat 'Afirmasi Virus Corona-19' mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik," kata Gilang.

Gilang mengatakan, dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan dengan biomarker kadar hormon. Analisis ini diperoleh Dr Gilang saat studi doktoralnya pada 2016 lalu.

Tahap selanjutnya adalah membuat kalimat afirmasi ini menjadi media audiovisual. Proses yang dilakukan oleh Jimi Narottama ini berhasil membuat media audiovisual bertajuk “Media Intervensi Hypnosis Afirmasi Virus Corona-19” yang digunakan untuk proses hipnosis mandiri.

Baca Juga: Dianggap Khianati Warisan Budaya, Gerombolan Penjarah Sapu Bersih Berbagai Relik di Kuil Myanmar

Pada media visual ini, tim menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Gambar ditambahkan efek gerak lambat untuk lebih memberikan perasaan tenang.

"Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan," kata Gilang.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x