7. Vincentia Wahju Widajatun, S.E., M.M.
Baca Juga: Hasil Survei SMRC; Kepuasan Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Meningkat
Ketika mengadakan pertemuan dengan ketujuh dosen tersebut di Kampus Universitas Widyatama Kamis 19 Mei 2022, Plt Rektor Widyatama Prof. Dr. Dadang Suganda merngatakan, para dosen yang lolos seleksi ini telah membawa nama baik Lembaga, bukan nama pribadi, karena eksistensi Lembaga ada pada dosen.
Menurut Prof. Dadang hal itu sama dengan kualitas lembaga yang berada pada alumni bukan pada dosen saja. Oleh sebab itu dosen harus mampu mentrasfer ilmu kepada mahasiswa dan memiliki kapasitas, kapabilitas serta uji prestasi pada perguruan tinggi.
"Dosen kita memiliki penghargaan dari lembaga Dikti. Ini suatu prestasi yang luar biasa dalam konteks pengakuan rekognisi dari pemerintah," kata Rektor.
Pada kesempatan itu prof. Dadang yang juga guru besar Unpad Bandung, memberikan pesan moral berkaitan dengan tupoksi pada saat para dosen terpilih membimbing mahasiswa di lapangan.
Menurutnya, hakekat pendidikan itu adalah pergaulan. "Dalam pergaulan ada mitra non formal, ada guru non formal. Nanti teman-teman akan bergaul dengan mitra kita, misalnya di Toyota, di Bank Mandiri, dengan mahasiswa dan mitra-mitra internal perusahaan. Semuanya akan memberikan pembelajaran baik hardskill maupun softskill, yang sifatnya transagonal," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, "lmu yang didapatkan dari pergaulan tersebut itulah hakekat pendidikan melalui pergaulan. Kita akan buktikan hasil survey dari lembaga pengabdian kepada masyarakat UI bahwa sebanyak 64% alumni UI bekerja tidak linier dengan kompetensi disiplin ilmunya sesuai prodinya ketika dia masuk UI.
Dulu secara de fakto, menurut Plt Rektor Widyatama, dosen itu bertugas sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, penilai. Itu budaya teknis masa lalu, dan selalu berpedoman kepada apa yang telah ditentukan oleh pemerintah.