Khutbah Idul Fitri 1443 H: Layakkah Kita Merayakan Kemenangan?

- 1 Mei 2022, 12:00 WIB
Suasana jamaah mendengarkan khutbah.
Suasana jamaah mendengarkan khutbah. /pikiran-rakyat/

SABACIREBON - Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa khutbah Salat Idul Fitri atau Salat Idul Adha menjadi bagian yang terasa bermakna, sekalipun hukumnya sunnah.


Sebagaimana pendapat Imam Syafi'i, memang hukum khutbah id adalah sunnah. Kesunnahannya ini baik dalam menyampaikannya maupun mendengarkannya.


Akan tetapi para jamaah umumnya enggan meninggalkan tempat, sebelum seluruh rangkaian Salat Id selesai. Barulah semua beranjak setelah khatib menyelesaikan khutbahnya.

Baca Juga: Lebaran Idul Fitri 2022 di Tanggal 2 Mei 2022 ? Simak Sidang Isbatnya.


Bahkan setelah rangkaian Sakat Idul Fitri atau Idul Adha selesai, sebagian besar jamaah biasanya melanjutkan dengan bermusyafahah atau bersalaman.


Alasannya mumpung langsung bisa bertemu, baik dengan keluarga, kerabat, tetangga, atau dengan para perantau yang saat Lebaran mudik.


Nah, untuk Khutbah Salat Idul Fitri 1443 Hijriyah atau 2022 ini, bisa kita simak naskah Khutbah Salat Id, yang dikutip dari NU.Onlie, dengan judul "Layakkah Kita Merayakan Kemenangan?"


اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَرَحْمَتُهُ الْمُهْدَاةُ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الأَمِيْنِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَأُوصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ، القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah. Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal saleh.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x