Penelitian juga menunjukkan, perilaku anak yang buruk lantaran komunikasi yang tidak baik dari orang tua tersebab kurangnya kedekatan emosional.
Baca Juga: The Batman (2022)
Ketiga, menurut engurus LKK PWNU Yogyakarta itu adanya kecerdasan emosional yang rendah pada remaja. Usia remaja adalah periode di mana kecerdasan emosi (EQ) belum terbentuk secara matang atau masih rendah.
Remaja belum bisa memahami dirinya sendiri maupun sekitarnya, namun di sisi lain rasa ingin tahu mereka cukup tinggi.
"Di fase remaja ini dorongan untuk mencoba hal baru cukup tinggi. Secara kompetitif persaingan antarkelompok atau komunitasnya menjadi pemicu seorang remaja bisa memiliki perilaku klitih," tutur Ning Rully.
Keempat, rendahnya motivasi belajar. Hasil penelitian menujukkan perilaku menyimpang termasuk klitih yang dialami remaja karena motivasi belajar yang rendah.
"Remaja ini mudah konflik dengan guru maupun teman. Secara akademik mereka merasa tidak memiliki kemampuan yang sama seperti murid lain sehingga penghargaan atas diri mereka itu pun juga cenderung rendah," kata Ning Ruly.
Tindakan preventif
Solusi cegah perilaku klitih pada remaja Ning Rully menjelaskan, perlu tindakan preventif terlebih dahulu.
Baca Juga: Thor: Love and Thunder dari Marvel Studios