"Tracking guru dan kegiatan sekolah melalui akun milik guru dan siswa ini sudah trial. Jadi, nanti akan bisa mengetahui guru dan siswa ini aktivitasnya apa saja karena track record medsosnya bisa dibuka," ujar Agustina Wilujeng.
Baca Juga: Kementerian Pertahanan Tiongkok Desak Amerika Serikat Tahan Pasukan di Garis Depan Laut Tiongkok
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut, bagaimana cara sederhananya dalam melakukan pelacakan paham radikal di kalangan guru dan siswa, adalah dengan harus menjadi pengikut akun resmi media sosial Kemendikbud.
Hal itu guna mempermudah melacak aktivitas akun medsos para guru dan siswa. Sampai dengan ketika guru menjadi narasumber dalam suatu kegiatan, dapat terpantau apa yang dipresentasikannya.
Untuk itu, Komisi X DPR RI mendorong Mendikbud Ristek Nadiem Makarim supaya memanfaatkan teknologi dalam memperkuat pendidikan karakter dan ideologi Pancasila.
Baca Juga: Hasil Liga Eropa: Man Utd vs Roma, Edinson Cavani Awali Drama Comeback di Old Trafford
Tujuannya, agar guru yang memiliki paham radikal dan intoleran dapat diarahkan kembali untuk menjalankan ideologi Pancasila seraca murni dan konsekuen.
Ditegaskan Agustina Wilujeng, bahwa Pancasila harus diperkuat dan ditanamkan kembali sebagai pendidikan karakter di semua jenjang sekolah.
Meskipun peran orang tua dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menangkal penyebaran paham radikal di lingkungan sekitar kepada pelajar agar memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, peran guru menjadi faktor penting dalam pembangunan pendidikan karakter.