Network
PR CIREBON - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan sudah mengetahui keputusan penundaan jadwal pertandingan sepakbola Liga 1, meski semula diharapkan dapat memulai kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada November depan.
"Jika kompetisi digelar pada November 2020 akan selesai Maret 2021," ungkap Ketua Umum yang akrab disapa Irwan Bule itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi PSSI pada Rabu, 30 September 2020.
Bahkan menurutnya, jika kompetisi digelar pada Desember 2020 atau Januari 2021 dipastikan kompetisi sulit dilaksanakan.
"Kalau dilanjutkan Desember atau Januari 2021, sulit bagi PT Liga Indonesia Baru untuk memutar kompetisi. Sebab, April sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni, kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi kalau dipaksakan pun pada bulan Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC," jelas Iwan Bule.
Baca Juga: Bongkar 30 Perseroan BUMN Mati Suri, Dahlan Iskan: Kubur Aja, Ketimbang Merepotkan yang Hidup
Sedangkan lebih buruk lagi jika tidak ada kompetisi tahun ini hingga tahun depan akan menghilangkan satu generasi, karena satu tahun banyak pemain yang tidak bisa mengikuti kompetisi, baik di Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3.
"Tentunya akibat penundaan dari kompetisi ini, dampak langsungnya kepada pemain, perangkat pertandingan dan seluruh ekosistem sepak bola. Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari sepak bola," tambah Iriawan.
Meskipun demikian, PSSI masih meyakini kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan kembali digelar, sehingga Irwan pun meminta klub, pemain, wasit, dan semua perangkat pertandingan untuk bersabar dan tetap semangat.
Baca Juga: Pertanyakan Logika Gatot Nurmantyo Soal PKI, Usman: Jangan Tuding Sana-sini, Gus Dur Pun Dibawa
Adapun penundaan kompetisi ini, PSSI menghormati dan memahami keputusan yang diambil oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
