Bongkar 30 Perseroan BUMN Mati Suri, Dahlan Iskan: Kubur Aja, Ketimbang Merepotkan yang Hidup

- 30 September 2020, 09:00 WIB
Dahlan Iskan. Foto: Ist
Dahlan Iskan. Foto: Ist /Ist/

PR CIREBON - Sebanyak 30 perusahaan perseroan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebut sudah tidak lagi beroperasi alias mati suri, seperti disampaikan salah satu mantan menteri, Dahlan Iskan

Hanya saja, pembubaran perseroan belum dapat dilakukan karena akan terkendala persoalan hukum dan politik. Dari 30 BUMN tersebut, dua di antaranya adalah PT Merpati Nusantara Airlines dan Produksi Film Negara (PFN).

Meskipun, dia tidak menjelaskan bagaimana aspek hukum dan politik menghambat langkah pemerintah untuk melakukan pembubaran. Apalagi, pembubaran hanya dapat dilakukan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).

Baca Juga: Bandingkan KAMI dengan PDIP, Politisi: Hasto Rela Nunggu Satu Jam, demi Protokol Kesehatan Terpenuhi

"Minimal ada 30 BUMN yang sebetulnya sudah meninggal dunia, tapi mayatnya belum dikubur seperti Merpati dan FPN. Ada kira-kira 30. Tinggal mengubur saja karena sudah mati dan enggak ada napas, tapi enggak bisa karena ada hambatan hukum, politik," ungkap Dahlan dalam webinar bertajuk 'Superholding BUMN: Mungkin dan Perlukah' yang tayang pada Senin, 28 September 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, saat dirinya menjabat Menteri BUMN dulu, dia sebenarnya memiliki gagasan untuk membangun BUMN Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang berfungsi menampung BUMN yang mati suri untuk dijadikan anak usaha PPA.

Dengan PPA itu, Dahlan menilai akan menjadi langkah penyelesaian, ketimbang membubarkan BUMN mati suri, lebih baik masuk sebagai anak usaha PPA.

Baca Juga: Masker Scuba Masih Banyak Ada meski Terbukti Tak EFektif Cegah Covid-19, IDI: Harus Sosialisasi SNI

Bahkan, dia menyarankan pemerintah membuat perusahaan baru ketimbang menyelamatkan BUMN yang sudah mati.

"Tapi, ini belum selesai-selesai. Misalnya ini PFN sudah mati, biar pun mau diubah jadi pendanaan film, itu akan merepotkan. Jadi sudahlah kuburkan saja dengan baik, disholawati, supaya tidak merepotkan semua yang hidup," pungkas Dahlan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x