Larang Masuk Para Pemegang Paspor Tiongkok, Sejumlah Atlet Terancam Hilang Point di Singapore Open 2020

- 3 Februari 2020, 08:50 WIB
PEBULU tangkis ganda putri Jepang, Yuki Fukushima (kanan) dan Sayaka Hirota, memukul kok ke arah ganda putri senegaranya, Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi, dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 21 Juli 2019. Yuki dan Sayaka berhasil menjadi juara usai mengalahkan Misaki dan Ayaka dengan 21-16, 21-18.*/ANTARA FOTO
PEBULU tangkis ganda putri Jepang, Yuki Fukushima (kanan) dan Sayaka Hirota, memukul kok ke arah ganda putri senegaranya, Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi, dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 21 Juli 2019. Yuki dan Sayaka berhasil menjadi juara usai mengalahkan Misaki dan Ayaka dengan 21-16, 21-18.*/ANTARA FOTO /

PIKIRAN RAKYAT – Semenjak ditemukannya kasus virus corona yang mematikan, Pemerintah Singapura mulai memberlakukan larangan masuk pada pemegang paspor Tiongkok.

Pemerintah setempat juga melarang pendatang yang hendak mengunjungi Tiongkok dalam waktu dekat. Padahal sebelumnya, hanya pemegang paspor yang dikeluarkan di Provinsi Hubei yang dilarang.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs Channel Asia News dan akun Twitter @Badmintontalk, pemberlakuan larangan masuk bagi paspor Tiongkok di Singapura akan berdampak pula pada perhelatan Singapore Open 2020.

Baca Juga: Gus Sholah Meninggal Dunia, Sekjen Nahdatul Ulama: Beliau Sosok yang Gigih dan Pejuang Kemanusiaan

Aturan di Singapura ini berlaku sejak Sabtu, 1 Februari 2020 pada tengah malam kemarin, dimana beberapa atlet asal Tiongkok dipastikan akan gagal bertanding mengikuti ajang dalam Singapore Open 2020.

Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) akan dengan segera menangguhkan penerbitan semua bentuk visa baru kepada mereka yang memiliki paspor Tiongkok.

Mereka yang memiliki visa jangka pendek yang dikeluarkan sebelumnya dengan paspor Tiongkok, juga akan ditangguhkan. Mereka tidak akan diizinkan masuk ke Singapura selama periode ini.

Baca Juga: Sempat Pelesir ke Taiwan, RSUD Waled Cirebon Pulangkan Pasien Negatif Virus Corona

“Singapore Open 2020 akan dihelat pada 7-12 April 2020 adalah turnamen BWF World Tour terakhir yang menjadi bagian dari ‘Race to Tokyo’.

"Sehingga meski kasus virus corona di Singapura aman terkendali, tapi ini bisa merugikan atlet Tiongkok. #SingaporeOpenSuper500,” cuit akun @Badmintontalk.

Terlebih, turnamen Singapore Open 2020 merupakan bagian dari Federasi Badminton Dunia atau BWF World Tour Super 500 yang akan memberikan poin penting sampai tiba di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Baca Juga: Sempat Diisukan Terjangkit, Kadinkes Cirebon Sebut Pasien Negatif Virus Corona

Meskipun demikian, Komisaris ICA Marvin Sim mengatakan, pihak Pemerintah Singapura masih memberikan jalur dengan peluang kecil, dimana terdapat kemungkinan pengajuan banding bagi mereka pemegang paspor Tiongkok tetapi belum berada di Tiongkok selama ini.

“Saya bisa membayangkan seseorang mungkin berkata ‘Saya pemegang paspor, tapi saya belum berada di Tiongkok selama ini’. Saya pikir kita dapat mengambil kebijakan yang lain dari ini yang ada pada tingkat operasional.

"ICA yang akan berurusan dengan ini. Di tingkat operasional mungkin ada (melakukan) banding, karena paspor digunakan sebagai proxy,” ujar Marvin Sim.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Senin 3 Februari 2020: Lemahwungkuk dan Gebang Turun Hujan Disertai Petir

Sehingga, kemungkinan kecil yang dimiliki atlet Tiongkok untuk dapat bertanding di Singapore Open 2020 harus dilalui dengan pengajuan banding yang ditujukan pada ICA.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia BWF Badminton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah