Barcelona Terus Dorong Frenkie de Jong ke Manchester United Karena Terikat Aturan Financial Fair Play

17 Juli 2022, 16:39 WIB
Barcelona terkena aturan Financial Fair Play hingga harus melepas Frenkie de Jong./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Bakal dijualnya Frenkie de Jong oleh Barcelona tidak semata-mata karena Barcelona butuh uang untuk membayar pembelian pemain baru.

Frenkie de Jong dilepas karena Barca ingin menghindari aturan Financial Fair Play yang diterapkan La Liga. Aturan itu akan menyulitkan Barcelona.

Dengan demikian akan dapat dipahami kenapa klub ini mendorong Frenkie untuk segera membuat keputusan menerima tawaran Manchester United.

Baca Juga: Apriyani Siti Fadia Juara Singapura Open 2022, Kandaskan Zheng Zhang

Artinya kebijakan Barcelona membeli pemain baru di dalam bursa transfer musim panas ini cukup mencuri perhatian, ketika klub ini dihadapi fakta terlilit utang besar, tapi masih bisa mendatangkan pemain-pemain baru.

Perihal ini dipertanykan  sekaligus dijawab oleh analis sepak bola Spanyol, Graham Hunter kepada Sky Sport. Menurutnya, kasus Barca memang cukup unik.

Dengan fakta itu lantas dibuka teka-teki tentang nasib Frenkie de Jong. Apakah akan tetap didorong oleh klub untuk pindah ke Manchester United atau tetap di Barcelona.

Baca Juga: Video Ular Anakonda Telan Nenek Renta, Begini Kejadian Sebenarnya

Jumat kemaren Barcelona mengikutsertaan Frenkie dalam tur Pramusim klub ini ke Amerika. Hingga menambah teka-teki bahwa Frenkie tidak mau dijual ke MU kendati pelatih baru MU, Erik ten Hag menyebut pembelian Frenkie sebagai prioritas utama.

Berbeda

Menurut beberapa sumber yang dirangkum dari Laman resmi klub/Barcelona, Sky Sport, Bola,  AS.Com dan Mirror UK, Persoalan finansial Barca sudah jadi topik pembicaraan hangat dalam setahun terakhir.

Tahun terakhir yang dimaksud itu di era kepresidenan Josep Maria Bartomeu yang  meninggalkan utang sangat besar.

Baca Juga: Apakah Google, WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, PUBG Mobile, Netflix Akan Diblokir Pemerintah

Seperti dilaporkan Mirror, tahun lalu, Joan Laporta selaku presiden baru mengatakan bahwa utang Barca mencapai total 1,3 miliar Euro. Angka tersebut tentu sangat besar, bahkan untuk tim top dunia selevel Barca.

Oleh sebab itu, Barca lebih sering mendekati pemain-pemain bagus dengan status free transfer. Lantas, mengapa musim panas ini sedikit berbeda?

Musim panas ini Barca sudah merekrut beberapa pemain menarik. Franck Kessie dan Andreas Christensen didatangkan dengan status free transfer, masih masuk akal.

Baca Juga: Rahasia Kebugaran dan Bisa Tampil Prima di Tiap Kesempatan Reza Artamevia

Masalahnya, Barca juga mewujudkan pembelian lainnya. Mereka membayar mahal untuk mendatangkan Raphinha dari Leeds United dan Robert Lewandowski dari Bayern. Total pembelian dua pemain itu mencapai 100 juta euro. Suatu  tentu jumlah yang cukup besar.

Masalahnya, di saat yang sama Barca meminta para pemain menerima pemotongan gaji.

Bahkan, Barca masih belum melunasi utang gaji ke Frenkie de Jong. Inilah yang jadi kendala transfer De Jong ke Manchester United.

Baca Juga: Google, Facebook, Instagram, WhatsApp dan Netlflix Terancam Diblokir Pemerintah

Gaji yang belum dibayarkan kepada Frenkie seperti dilaporkan Mirror mencapai 17 juta pound dalam bentuk upah yang ditangguhkan.

Terkait tentang Frenkie ini, Erik dalam info terakhir, menyatakatan tetap akan mengejar Frenkie, walaupun sampai batas akhir penutupan transfer. "Kami tidak akan menyerah," tegas Erik.

Namun sumber yang dekat dengan pemain ini menyebut, bahwa secara pribadi Frenkie masih berhubungan dengan Erik. Kedua belah pihak masih terus melakukan dialog. Ali Dursan, agen Frenkie terus mematangkan kesepakatan dengan Manchester United. Erik adalah pelatih Frenkie ketika masih sama-sama di Ajax Belanda. 

Baca Juga: Ginting Berhadapan untuk Pertama Kali dengan Kodai di Final Singapura Open 2022

Memotong gaji

Dilaporkan oleh Sky Sport lewat Bola, tentu pergerakan Barcelona ini mengundang tanda tanya besar. Utang menumpuk dan meminta pemain memotong gaji, tapi masih bisa mendatangkan pemain-pemain baru dengan harga cukup mahal.

Situasi ini coba dijelaskan oleh analis sepak bola Spanyol, Graham Hunter. Menurutnya, kasus Barca memang cukup unik.

"Yang mereka lakukan luar biasa, bahkan mungkin belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Hunter kepada Sky Sports.

Baca Juga: Pukulan Eagle Rory Mcllroy di Hole 10 Disambut Histeris Penonton The Open 2022

"Cara mudah menjelaskan ini adalah, bahwa dalam beberapa pekan terakhir Barca mulai menyepakati penjualan market rights mereka, menjual hak siar mereka."

"Jadi, mereka sedang dalam proses menerima pemasukan tambahan sampai 600 juta euro musim panas ini," imbuhnya.

Hunter menjelaskan bahwa Barca bisa merekrut pemain dengan membuat sejumlah penyesuaian. Namun, pada akhirnya Barca tidak bisa mengakali salary cap La Liga begitu saja.

Baca Juga: Direktur Bayern Munchen Bantah Pemain Manchester United Christiano Ronaldo Gabung dengan Klub Bavarian

"Namun, yang masih belum jelas adalah apakah para pemain itu bisa didaftarkan secara resmi. Sebab Barca harus membuat perubahan besar dalam beban gaji mereka -- inilah jadi alasan utama mereka mencoba mendorong Frenkie de Jong ke Man United." lanjut Hunter

Menurut Hunter, De Jong bukan satu-satunya pemain yang bakal dikorbankan. Terbukti Barca sudah melepas beberapa pemain dan masih akan melepas beberapa selanjutnya.

"Dan itu pun mereka masih harus melepas 4-5 pemain lagi, bukan untuk mendapatkan uang, melainkan untuk memotong beban gaji mereka," tutup Hunter.***

Editor: Aria Zetra

Tags

Terkini

Terpopuler