Meski Hentikan Langkah Akibat Kalah Telak Lawan Jepang, Tim Putri Indonesia Masih Menunggu Perhitungan Ranking BATC 2020

15 Februari 2020, 08:58 WIB
GREGORIA Mariska Tunjung gagal mempersembahkan poin pertama untuk Indonesia di babak "8 Besar" Badminton Asia Team Championship 2020 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Jumat (14/2/2020). Gregoria harus mengakui keunggulan tunggal pertama Jepang Akane Yamaguchi dua gim langsung 9-21, 15-21.* /PBSI/

PIKIRAN RAKYAT – Ajang Badminton Asia Team Championship 2020 telah memasuki hari keempat pada Jum’at, 14 Februari 2020.

Di hari keempat ini, Ajang BATC 2020 mulai menandingkan babak perempat final dari hasil penyisihan juara grup yang sudah lebih dulu. Salah satu yang ditandingkan adalah tim putri Indonesia yang berhadapan dengan Jepang.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Badminton Indonesia, tim putri Indonesia terpaksa harus menghentikan langkah dalam ajang BATC 2020 karena mengalami kekalahan telak melawan Jepang dengan skor 0-3.

Baca Juga: Hakurei Maru, Kapal Hibah Pertama Jepang untuk Indonesia yang Mampu Awasi Penjarahan Nelayan Asing

Pertandingan dimulai dengan diturunkannya Gregoria dalam partai pertama tunggal putri, tetapi penampilan Gregoria berada di bawah performa terbaiknya, sehingga pada game pertama pun Gregoria sudah tertinggal jauh dan sulit mengejar poin Yamaguchi.

Begitu pun pada game kedua, Gregoria yang sempat bangkit malah kembali dikontrol arah permainan oleh Yamaguchi. Tim Jepang pun resmi mendapat kemenangan sementara 1-0 atas Indonesia, setelah Yamaguchi menang dengan skor 21-9, 21-15.

"Sebetulnya ini tidak boleh terjadi, di game pertama, saya lambat membaca permainan lawan dan bagaimana dia mendapat poin dari saya.

Baca Juga: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Warga asal Maluku Masih Dikarantina di RSUD Magretti Saumlaki

"Padahal saya sudah sering ketemu dia dan sebelumnya ramai, dia hanya menunggu saya menyerang dan saya membuat kesalahan sendiri, seperti meladeni permainan saya saja," tutur Gregoria mengakui kekalahannya didapat atas kesalahannya sendiri.

Pada partai berikutnya, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga tak dapat menahan laju pasangan rangking tiga dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Mereka dikalahkan dengan skor 19-21, 15-21

Pertarungan kedua ganda putri ini berlangsung cukup sengit, mulai dari game pertama saling berkejaran angka hingga serangan demi serangan juga terus dilancarkan Fukushima/Hirota untuk membelah pertahanan Greysia/Apriyani.

Baca Juga: Unggah Ujaran Kebencian pada Presiden Joko Widodo, Dosen Universitas Negeri Semarang Dibebastugaskan Sementara

Begitu pun saat game kedua, Greysia/Apriyani makin tertinggal jauh 3-8. Meski mereka perlahan mengejar ketertinggalan dan balik memimpin di interval game, tetapi Fukushima/Hirota bermain lebih agresif, hingga diakhiri dengan menutupnya peluang Greysia/Apriyani

“Pastinya kami mau menyumbang angka untuk mempermudah jalan tim, itu sudah pasti, otomatis jadi keinginan kami untuk menang. Tapi lawan yang kami hadapi tidak mudah, kami harus banyak perbaikan lagi,” tutur Greysia.

Penuturan Greysia disetujui Apriyani, bahwa melawan Fushima/Hirota tidak boleh sedikit pun lengah karena mereka cenderung konsisten di lapangan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Sabtu 15 Februari 2020: Hajarmukti dan Arjawinangun Waspadai Hujan Sedang hingga Hujan Petir

“Kalau lawan mereka, lengah sedikit langsung habis. Mereka lebih konsisten di lapangan, dari awal sampai akhir bisa stabil,” tutur Apriyani.

Ruselli Hartawan yang diturunkan di partai ketiga, juga harus mengakui keunggulan Sayaka Takahashi. Selain itu, Ruselli Hartawan diketahui memang belum pernah menang dari Sayaka Takahashi dalam tiga pertemuan terakhir, sehingga mudah bagi Takahashi menaklukan Ruselli dalam dua game langsung dengan skor 13-21, 14-21.  

“Di pertemuan sebelumnya, saya kalah dengan skor yang jauh. Tapi tadi awalnya saya merasa bisa mengimbangi, sudah ngatur tapi malah keatur balik dan mati-mati lagi. Dia punya bola-bola atas yang bagus, karena postur tubuhnya tinggi,” tutur Ruselli melakukan evaluasi sendiri pada teknik permainannya melawan Takahashi.

Baca Juga: Protokol Kesehatan WHO untuk 238 WNI telah Dilalui, Presiden Jokowi: Jangan Perlakukan Mereka Berbeda

Atas kemenangan yang diraih Takahashi, juga membuat Takahashi memastikan kemenangan  untuk tim Jepang melangkah ke semi final BATC 2020.

Namun kemenangan Jepang ini membuat perwakilan PP PBSI Achmad Budiharto merasa amat prihatin, karena itu berarti Indonesia harus mengakui posisi masih berada di bawah Jepang, sehingga diharapkan dari kekalahan ini bisa menjadi bekal untuk berlatih lebih keras lagi ke depannya.

Diakui PP PBSI, Indonesia mengikuti ajang BATC 2020 dengan membawa dua misi. Misi membawa tim untuk lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 dan juga untuk memberi kesempatan pemain menambah poin sekaligus mematangkan persiapan menuju Olimpiade.

Baca Juga: Evaluasi LHKPN Tahun 2020, Pemkot Cirebon Targetkan Capai 100 Persen

"Kami ke sini kan ada dua misi, yang pertama kami mau membawa tim untuk lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020.

"Kedua, kami ingin memberikan kesempatan untuk dapat tambahan poin dan mematangkan persiapan mereka ke olimpiade. Jadi memang ada beberapa pertimbangan dalam penurunan pemain," tutur Budiharto.

Dengan demikian, meski tim putri Indonesia menerima kekalahan telak saat melawan Jepang, tetapi mereka masih menunggu hasil perangkingan yang dapat dilihat setelah BATC selesai nanti.

Baca Juga: Mudahkan Kebutuhan, 5 Aplikasi Perekam Panggilan Terbaik untuk Android 2020

"Kami masih menunggu hasil dari Badminton Asia Confederation (BAC) apakah kami lolos ke putaran final. Hasil perhitungan rangking lengkapnya bisa dilihat setelah BATC selesai," tutup Budiharto.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Badminton Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler