Pemerintah Terbuka dengan Vaksin Covid-19 Merk Manapun, Jika Sudah Teruji

- 17 November 2020, 20:08 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. / /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/

PR CIREBON - Perusahaan manapun yang akan berkontribusi untuk vaksin Covid-19, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 akan terbuka dan menyediakannya. Namun, sudah teruji secara saintifik dan melewati seluruh prosedur dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Wiku mengatakan, vaksin yang akan digunakan pemerintah Indonesia dipastikan telah lolos uji klinis fase 1, 2 dan 3 dan telah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan darurat.

“Intinya pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin manapun, tanpa lengah dalam memutuskan untuk melakukan kerja sama, karena penetapan kandidat vaksin ini harus melalui proses pengawalan oleh BPOM dan dikaji dengan dasar-dasar saintifik,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, di Jakarta Selasa 17 November 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Terbukti Kerumunan Massa Habib Rizieq Terpapar Covid-19, Lurah Setempat Dikonfirmasi Positif Corona

Vaksin yang dipilih juga akan dipastikan sesuai dengan karakteristik masyarakat dan sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana di Indonesia.

“Sesuai dengan sarana pendukung lainnya seperti cold chain," katanya.

Sebelumnya, perusahaan farmasi asal AS, Moderna, mengklaim vaksin eksperimental yang dikembangkannya 94,5 persen efektif mencegah Covid-19 berdasarkan data awal uji coba tahap akhir. Kemudian, vaksin dari Pfizer, perusahaan AS yang bermitra dengan BioNTech, perusahaan Jerman, juga mengklaim berhasil mencegah infeksi virus hingga 90 persen.

Baca Juga: Bersiap Gelar Perkara Pelanggaran Prokes Acara Habib Rizieq, Masyarakat Diharapkan Ikut Kawal Kasus

Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri, menyambut baik hasil tes dari Moderna dan Pfizer, namun mengingatkan masyarakat dunia agar tidak lengah terhadap penularan kasus Covid-19.

Kedua perusahaan dilaporkan berencana untuk mengajukan izin darurat ke otoritas kesehatan AS pada akhir November 2020.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x