Network
PR CIREBON – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, ikut buka suara terkait pencopotan dua Kapolda, yakni Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, beserta pemanggilan banyak pihak yang hadir dalam acara pernikahan putri pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Pemanggilan banyak pihak tersebut sebelumnya dikonfirmasi oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono. Dia mengatakan bahwa tim penyidik sudah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta untuk diklarifikasi keterangannya karena hadir di acara pernikahan putri HRS. Selain Anies Baswedan, sejumlah pihak juga akan dipanggil terkait acara HRS tersebut.
"Penyidik sudah mengirimkan surat klarifikasi kepada Wali Kota Jakarta Pusat, Lurah, Camat, KUA, Satgas Covid-19, Biro Hukum DKI, hingga tingkat RT, RW dan Linmas. Semua akan dipanggil terkait diselenggarakannya acara resepsi pernikahan putri HRS," katanya.
Baca Juga: Ma’ruf Amin: Umat Islam Tidak Ikut Arus Berpikir Sempit, Seperti Fenomena yang Muncul Belakangan Ini
Anies pun memenuhi panggilan tersebut dan tiba di Polda Metro Jaya pada Selasa, 17 November.
Dalam akun Twitter Fahri Hamzah, @Fahrihamzah yang dilihat Pikiranrakyat-Cirebon.com pada Selasa, 17 November, Fahri menulis bahwa acara tersebut awalnya dianggap kecil. Saat ternyata membludak, negara menyalahkan yang datang. Ia juga menulis bahwa negara tidak boleh kaget dan salah tingkah.
“Awalnya dianggap kecil dan nggak penting. Ternyata banyak dan membludak. Lalu nyalahin yang datang dan memecat petugas keamanan. Negara itu punya fungsi deteksi dan mitigasi. Jangankan demo, cuaca dan bencana aja bisa diterka. Jadi negara nggak boleh kaget dan salah tingkah, dong,” sindir Fahri dalam akun Twitter-nya.
Baca Juga: 2 Kapolda Dicopot Jabatanya Karena Melanggar Prokes, Fahri Hamzah: Negara Ngga Boleh Kaget
