Ma’ruf Amin: Umat Islam Tidak Ikut Arus Berpikir Sempit, Seperti Fenomena yang Muncul Belakangan Ini

- 17 November 2020, 14:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin: Wapres Ma'ruf Amin meminta pada umat islam untuk jangan berpikir sempit seperti fenomena yang saat ini terjadi.
Wapres Ma'ruf Amin: Wapres Ma'ruf Amin meminta pada umat islam untuk jangan berpikir sempit seperti fenomena yang saat ini terjadi. /YouTube/Najwa Shihab/YouTube/ Najwa Shihab

PR CIREBON – Dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin, Banten, secara virtual pada Senin, 16 Desember kemarin dengan tema Peran Umat Islam Indonesia dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta umat Islam, terutama di Indonesia, untuk tidak ikut arus berpikir sempit.

Dia berkata bahwa cara berpikir tersebut hanya akan menimbulkan sifat intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah.

“Saya tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Cara berpikir sempit itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” kata Wapres, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Demi Diterimanya Ciptaker, Pemerintah Siapkan Konsultasi Publik Turunan UU Cipta Kerja

Wapres mengatakan pemahaman umat Muslim terhadap ajaran agama Islam tidak seharusnya tekstual tanpa mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik.

Ma’ruf juga menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Nabi Muhammad adalah iqra, yang mengandung makna tidak sekadar membaca.

"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Anies Dipanggil Pihak Kepolisian, Andi Arief: Tidak Wajar, Posisi Gubernur Diatas Kepolisian Wilayah

Apabila seluruh umat Islam berpegang pada makna tersebut, lanjutnya, maka pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2024 akan dapat tercapai.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x