Bukan Gelombang Panas di Indonesia, BMKG Beberkan Penyebab Suhu Meningkat Beberapa Hari Terakhir

- 14 November 2020, 21:06 WIB
Ilustrasi gelombang panas.
Ilustrasi gelombang panas. /

PR CIREBON - Ada pesan yang beredar melalui media sosial bahwa ada gelombang panas di Indonesia. Konon saat ini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, disarankan hindari minum es atau air dingin.

Menurut situs BMKG yang PikiranRakyat-Cirebon.com pantau, kabar yang beredar tidak akurat, karena kondisi panas dan terik saat ini belum bisa dikatakan gelombang panas.

Gelombang panas sendiri dalam klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca yang luar biasa panas yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.

Baca Juga: Klarifikasi Dugaan Hina Habib Luthfi Lewat Cuitan Twitter, Ustaz Maaher: Hanya Menyudutkan Saya

Kondisi itu disertai dengan kelembapan tinggi. Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian yang melebihi ambang statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih panas.

Dari suhu maksimum rata-rata klimatologi, dan telah berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut. Jika suhu maksimum terjadi dalam kisaran rata-rata dan tidak berlangsung lama, itu tidak dianggap sebagai gelombang panas.

Berdasarkan pantauan BMKG tentang suhu maksimum di Indonesia, suhu tertinggi pada siang hari memang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Suhu yang tercatat >36C terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis 12 November 2020.

Baca Juga: Ada Insiden Kurang Baik 'Penyusup' di Pernikahan Putri Habib Rizieq

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C. Namun demikian, catatan suhu ini bukanlah penyimpangan yang besar dari rata-rata suhu maksimum iklim di wilayah ini, masih dalam kisaran variabilitasnya pada bulan November.

Untuk diketahui, gelombang panas umumnya terjadi sehubungan dengan perkembangan pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi yang terus-menerus di suatu daerah selama beberapa hari.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x