Tiga Kader PDIP Dapat Penghargaan City of Intellect, Pengamat: Sarat Nuansa Politik Pilpres 2024

- 13 November 2020, 10:24 WIB
Megawati Apresiasi tiga kadernya yang mendapatkan penghargaan.*
Megawati Apresiasi tiga kadernya yang mendapatkan penghargaan.* //Situs Resmi PDI Perjuangan/

PR CIREBON – Beberapa pengamat menilai bahwa penghargaan “Kota Mahasiswa” atau City of Intellect dari Universitas Negeri bernuansa politis dan untuk kepentingan beberapa pihak saja.

Salah seorang pengamat dari Indonesia Future Studies (INFUS) yakni Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana menilai penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta dinilai syarat dengan politis.

Seperti yang diketahui, Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf menilai penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta dinilai sarat dengan politik Pilpres 2024.

"Jadi saya melihat penganugerahan kota intelektual ini bernuansa politis. Barangkali terkait kepentingan Pilpres 2024. Tanpa mengecilkan tim UNJ," kata Gede Siriana, Kamis, 12 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Tiga Tokoh Diprediksi Bisa Pengaruhi Landscape Politik Indonesia, Termasuk Habib Rizieq

Ia pun membandingkan dengan penghargaan yang didapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yaitu penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) adalah ajang penghargaan tahunan yang menilai perbaikan mobilitas dan inovasi perbaikan sistem transportasi suatu kota.

"Sangat timpang jika kita membandingkan award international yang diterima DKI Jakarta (Sustainable Transportation Award 2021) dengan award kota intelektual skala domestik Indonesia," kata ia.

"Saya tidak tahu pasti kapan survey tim UNJ dilakukan, tetapi jika pemberiannya dilakukan sesudah DKI mendapat STA 2021 bisa menimbulkan kesan tidak mau kalah dan seperti dipaksakan," tambah ia.

Baca Juga: Reuni Akbar PA 212 akan Digelar di Monas, PDIP: Anies Harus Mengkaji Matang Pemberian Izinnya

Meski demikian, lanjut ia, jika melihat tiga kota yang mendapatkan award kota intelektual yaitu Semarang, Solo dan Surabaya adalah kota-kota di mana Walikotanya dari PDIP. 

"Dan anehnya, ketika DKI memperoleh STA 2021, Megawati tidak menyentil walikota Semarang, Solo dan Surabya karena tidak memperoleh STA 2021," kata ia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, memuji prestasi sejumlah kadernya yang menjadi kepala daerah. Ia menyinggung keberhasilan tiga kader PDIP yang juga menjabat wali kota di Semarang, Solo, dan Surabaya.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Dibongkar Pakar, Roy Suryo: Hasil Rekam Ulang, tapi Kemiripan 72 Persen

Para Kepala Daerah yang menjadi kader PDIP itu adalah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang belum lama ini menerima penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta.

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya. Itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati dalam acara Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial secara virtual, Selasa, 10 November 2020.

Dirinya juga membandingkan kondisi Jakarta saat ini yang amburadul. Berbeda saat ia awal pindah ke Jakarta dari Yogyakarta pada 1950.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini, tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi City of Intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," tutur Megawati.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah