Partai Masyumi Muncul Kembali, Ahmad Yani: Kami Berbasis Gerakan Moral, Bukan Politik Kepentingan

- 11 November 2020, 12:12 WIB
Lambang partai Masyumi. /RRI  Area lampiran
Lambang partai Masyumi. /RRI Area lampiran /


PR CIREBON – Salah seorang deklarator Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) reborn, Ahmad Yani menyatakan, bahwa Partai Masyumi adalah kekuatan baru dalam kancah politik di Indonesia.

Ahmad Yani menuturkan, kontestasi pada Pemilu 2024 adalah peluang emas bagi pemilih khususnya umat Islam dalam menentukan pilihan. Mengingat, terang Yani, partai Islam yang selama ini ada belum maksimal dalam menyuarakan hati nurani umat.

"Ini merupakan bentuk usaha dari berbagai macam komponen masyarakat Islam intelektual yang mencoba kembali membentuk harta yang diharapkan menjadi saluran politik umat Islam," kata Yani dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Rabu 11 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Beri Syarat Kepada Pemerintah Terkait Rekonsiliasi

Kemudian, lebih jauh lagi, Yani pun memastikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tak bakal jadi sayap organisasi partai besutannya.

Ahmad Yani memaparkan bahwa KAMI sejak awal memang bukan dideklarasikan untuk terlibat dalam politik praktis meski dalam beberapa prinsip dan tujuan keduanya beririsan.

"Kami adalah gerakan moral. Gerakan intelektual yang tidak berbasis pada politik praktis atau politik kepentingan," tuturnya.

Baca Juga: TVN Rilis Poster The Secret of Angel, Moon Ga Young, Cha Eun Woo, dan Hwang In Yeob Ambil Bagian

Dirinya pun menyebut, Masyumi juga telah menyiapkan sejumlah sayap organisasi partai. Sejumlah organisasi tersebut seperti Serikat Petani Islam Indonesia (SPII), Serikat Nelayan Islam Indonesia (SNII), hingga Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII). Meski Masyumi sejak 1960 telah dinonaktifkan, sejumlah organisasi itu masih hidup.

Bahkan, tutur Yani, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk mendirikan sayap organisasi baru, seperti untuk menjangkau kelompok milenial.

"Ya pertama organisasi sayap Masyumi lama yang masih aktif kita akan komuniaksi dan konsolidasi," imbuhnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Sebut Dihalangi Pulang, Refly Harun: Kurang Kerjaan, Oknum Halangi Warga Negara

Meski demikian, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) reborn akan mempunyai tantangan berat dalam gelanggang politik.

Apabila, papar dia, kedepannya Masyumi reborn tidak mempunyai tokoh besar dan penyandang dana dalam setiap agenda politik yang akan dijalankan.

"Jika memiliki nama besar, telunjuknya juga pasti akan diikuti oleh pengikut juga dan para pendukungnya. Mengingat, umat Islam hari ini merasa terpinggirkan aspirasinya," tuturnya.

Baca Juga: Tunangannya Ingin Membuat Tato dengan Nama Mantan, Pria Ini Menunda Pernikahannya

Sebelumnya, Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani menyatakan akan menggelar deklarasi pembentukan Partai Masyumi di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Sabtu 7 November 2020 silam.

Deklarasi partai baru tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi yang sempat didirikan pada tahun 1945 silam.

Dirinya juga mengatakan, akan mengumumkan 50 nama yang akan mengisi anggota Majelis Syuro Partai Masyumi, dengan latar belakang mulai dari ulama, intelektual, dan aktivis.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x