“Tolong benahi sistem persekolahan agar belajar di sekolah bisa tuntas dan tidak perlu menyulitkan siswa dan orang tua murid dibebani mencari bimbel atau guru les,"tuturnya.
Lebih lanjut Mukhtasor menawarkan solusi bagi lembaga bimbel dan guru les. Menurutnya, Pemkot Surabaya perlu membuat program untuk mengkonversi lembaga bimbel menjadi lembaga kreatifitas sosial atau lembaga latihan kerja.
"Harusnya Pemkot itu programnya mengefektifkan sekolah agar siswa belajar dengan senang dan tuntas. Kemudian tidak perlu lalu bimbel atau les. Jalan keluarnya, para pelaku bimbel atau les difasilitasi,” ucapnya.
Baca Juga: Sejumlah Sekutu AS Merapat Saling Beri Apresiasi atas Kemenangan Biden-Harris, Berikut Daftarnya
Tambahnya, mereka diarahkan agar mengkonversi lembaganya menjadi semacam lembaga kreatifitas sosial atau lembaga latihan kerja. Dengan demikian, pengangguran makin berkurang, kreativitas sosial meningkat, kesejahteraan warga membaik. Dana APBD bisa dialokasikan untuk hal ini.
"Dana APBD jangan untuk membuat program les yang makin membuat sistem persekolahan terpuruk tidak efektif,"ucapnya.
Dalam jangka panjang, les yang dimasifkan sangat berbahaya, karena akan menurunkan kualitas sekolah.***