Tanggapi Kampanye Calon Wali Kota Gunakan Mobil Mewah, Hasto: Merendahkan Martabat Warga Surabaya

- 7 November 2020, 16:39 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto./Pikiran Rakyat
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto./Pikiran Rakyat /



PR CIREBON - Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa kampanye yang ditunjukan oleh pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin dan Mujiaman dengan memanfaatkan mobil mewah justru merendahkan martabat warga Surabaya.

Hal itu dikatakan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu 7 November 2020, dia menegaskan bahwa politik itu membangun peradaban, menebar kebaikan, dan berpihak kepada yang wong cilik.

“Apa yang dipertontonkan oleh pasangan Machfud-Mujiaman dengan menampilkan Hummer, Limousine, Porsche putih, dan berbagai atraksi membagi logistik secara masif, justru merendahkan martabat rakyat Surabaya,” kata Hasto.

Baca Juga: Tunggu Hasil Akhir Perhitungan Suara, Biden Berorasi: Kami Lawan Tapi Kami Bukan Musuh

Menurut Hasto, strategi kampanye mereka itu salah, rakyat Surabaya merupakan masyarakat pejuang.

“Punya harga diri, dan tidak mudah silau oleh tampilan kampanye dengan mobil super mewah,” katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Dia mengajak seluruh elemen untuk mewujudkan tampilan kampanye yang simpatik, mencerdaskan, dan berakar kuat pada kebudayaan bangsa.

Baca Juga: Vladimir Putin Dilaporkan Mundur Tahun Depan, Kremlin: Tak Masuk Akal, Presiden Baik-baik Saja

“Bu Risma telah menjawab kebutuhan masyarakat Surabaya dengan mempersiapkan Eri-Armudji. Kesinambungan kepemimpinan inilah yang paling penting untuk Surabaya bagi Indonesia dan dunia,”tuturnya.

Pilkada Kota Surabaya semakin dinamis dengan suhu politik yang semakin memanas. Menurut Hasto, naiknya elektoral Eri-Armudji semakin menunjukkan kehandalan pasangan tersebut.

Survei terakhir elektoral Eri-Armudji sudah menunjukan 10,2 persen di atas Machfud Arifin- Mujiaman. Dampaknya, berbagai tekanan dan intimidasi terjadi.

Baca Juga: Diam-diam Trump Diharapkan Eks Pejabat Gedung Putih, Mulvaney: Semoga Calonkan Diri di Pilpres 2024

“Terakhir Bu Risma sendiri digugat dan dilaporkan ke polisi. Tidak hanya itu, berbagai bentuk intimidasi ke tim pendukung paslon nomor 01 (Eri-Armudji) juga terjadi,”ucapnya.

Atas laporan itu, sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meyakini bahwa masyarakat Surabaya tidak mudah tunduk pada berbagai intimidasi.

“Arek-arek Surabaya itu kokoh memegang prinsip. Apa yang terjadi pada peristiwa Hari Santri tanggal 22 Oktober 1945 dan peristiwa Hari Pahlawan 10 November, menunjukkan kuatnya semangat patriotisme yang digelorakan oleh semangat hubbul wathan minal iman,” katanya.

Baca Juga: Menunggu Perhitungan Akhir Pilpres, Kepala staf Presiden Trump Mark Meadows Terkonfirmasi Covid-19

Jadi, lanjut dia berbagai bentuk tekanan yang ditujukan ke Eri-Armudji, Risma dan beberapa pendukungnya tidak akan efektif.

“Mereka akan berhadapan dengan rakyat Surabaya yang selalu membela yang benar,” ujarnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x