Network
PR CIREBON - Badan Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat sebanyak 1.906 pendaki yang melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, salah satunya pemusik Fiersa Besari.
Fiersa Besari diketahui sedang mengerjakan proyek pendakian menjelajah gunung-gunung yang diberi nama "Atap Negeri" dengan rekan-rekannya dan kebetulan pada pertengahan bulan Oktober Fiersa Cs menjelajah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
"Sebanyak 1.906 pendaki kita blacklist baik itu lokal maupun domestik, salah satunya artis Fiersa Besari. Mereka melebihi kuota batas waktu yang telah ditetapkan," kata Kepala Seksi Wilayah I BTNGR, Teguh Rianto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon dari RRI.
Baca Juga: Presiden Prancis Tak Merasa Bersalah, Bamsoet: Berpotensi Pecah Belah Kerukunan Umat Beragama
Teguh menjelaskan, diblacklistnya Fiersa Besari lantaran ada yang janggal dalam proses check in dan check outnya. Diduga yang bersangkutan membeli dua tiket pendakian dengan durasi pendakian selama 4 hari.
Menurut Teguh, jika Fiersa Besari membeli dua tiket, seharusnya yang bersangkutan di hari kedua sudah turun check out terlebih dulu. Baru setelah itu, yang bersangkutan bisa check in lagi.
"Tapi ini tidak, di hari ketiga dia check in padahal masih di atas. Baru kemudian di hari keempat dia check out," katanya.
Baca Juga: Menjelang Joe Biden Mendekati 270 Suara Elektoral, Muncul Situs yang Menyudutkan Trump
Sementara yang lainnya, ada yang tidak chek out keluar secara diam-diam tidak melapor ke pos penjagaan. Terhadap pelanggaran ini, Fiersa Besari masuk daftar blacklist bersama 1.906 pendakiainnya.
Menanggapi Hal ini Musisi asal Bandung tersebut mengklarifikasi kesalahannya melalui akun Instagram @fiersabesari.
Dirinya membenarkan prihal diblakclistnya Fiersa Besari dengan tim Atap Negeri oleh TNGR karena telah melanggar SOP yang berlaku.
Baca Juga: Tanggapi Tudingan Mahfud MD Soal Kepulangan Habib Rizieq, FPI Beri Penjelasan
"Saya akan coba menjelaskan, ya benar saya dan tim Atap Negeri yaitu Arsal Bachtiar kami di blacklist dari gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri," jelas Fiersa.
Fiersa menceritakan kronologi mengapa pihak TNGR sampai memblacklist dirinya dan tim Atap Negeri.
"Kronologinya kami melakukan double booking waktu itu tanggal 11 dan 12 Oktober, kemudian tanggal 13 dan 14 Oktober, karena selama ini pihak TNGR hanya memperbolehkan mendaki selama dua hari satu malam dna kuota pendakian hanya boleh 45 orang," cerita Fiersa.
Baca Juga: Hasil Penelitian Sebut Main Ponsel Sebelum Tidur Dapat Naikkan Berat Badan, Berikut Penjelasannya
Sebelumnya tim Atap Negeri Arsal Bachtiar mendadak mendapat kerjaan di tempat lain dan membuat Fiersa harus memesan tiket dua kali untuk mengantisipasi Arsal Bachtiar tidak bisa pulang sesuai target pendakian.
Namun setelah itu ternyata Arsal Bachtiar mengkonfirmasi bahwa dirinya dapat melakukan pendakian pada tanggal 11 dan 12 Oktober dan akhirnya Fiersa Besari dan tim Atap Negeri berangkat pada tanggal 10 Oktober 2020.
Selanjutnya ketika Fiersa dan tim Atap Negeri sedang mendaki mereka sempat terjebak angin kencang dan memutuskan untuk menetap di tempat pendakian.
Baca Juga: Mahfud MD Akan Sikat Siapa Saja yang Buat Kerusakan Saat Kepulangan Habib Rizieq
"Ketika kami mendaki seperti video yang mungkin kalian sudah lihat, kami terjebak angin kencang. Akhirnya saya cuma punya tiga pilihan yaitu memaksakan lanjut untuk muncak, turun atau menetap di tempat pendakian. kalau lanjut keadaan tidak memungkinkan dan dapat membahayan saya dan tim, kalau turun itu keputusan yang berat, karena kita mendaki untuk melakukan dokumentasi untuk proyek konten Youtube Atap Negeri, konten saya dan akhirnya kami memilih untuk menetap sampai cukup aman," ungkapnya.
Fiersa mengakui bahwa ini merupakan kesalahannya, karena sebagai pemimpin proyek Atap Negeri, dirinya bertanggungjawab atas semua keputusan yang telah dibuat.
Diketahui dirinya sudah mengkonfirmasi kepada pihak TNGR terkait diblacklistnya tim Atap Negeri.***
Lihat postingan ini di Instagram
