Tanggapi Persoalan Islamofobia, SBY Menilai Perlu Adanya Dialog di Antara Umat Islam dan Barat

- 2 November 2020, 09:32 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): SBY menilai bahwa saat ini perlu adanya dialog antara dunia Islam dan barat agar sikap saling menghormati dan toleransi semakin terbangun.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): SBY menilai bahwa saat ini perlu adanya dialog antara dunia Islam dan barat agar sikap saling menghormati dan toleransi semakin terbangun. /Instagram.com/@sb.yudhoyono/Bagikanberita.com

 

PR CIREBON - Mantan Presiden Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, ketika memimpin Indonesia dulu, tak pernah lelah dia berjuang, baik di dalam negeri maupun di forum internasional, bagi terbangunnya hubungan barat dan Islam yang lebih teduh dan lebih harmonis, Senin 2 November 2020.

"Saya mengerti teori Huntington tentang clash of civilization, dan pandangan Dominique Moisi tentang Geopolitics of Emotion, yang menggambarkan adanya masalah yang fundamental dalam hubungan dunia Barat dan dunia Islam," kata SBY dalam podcats Youtube di akun Susilo Bambang Yudhoyono diunggah pada Minggu, 1 November 2020, yang disuarakan oleh Ossy Dermawan.

Dia melanjutkan bahwa, di sinilah dia berpikir dan berpendapat, perlunya membangun jembatan dan dialog di antaranya, agar dapat saling memahami. Bukan hanya saling bicara, tetapi juga saling mendengar.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Emmanuel Macron, MUI Keluarkan Fatwa Mengimbau untuk Boikot Produk Prancis

"Dengan cara itu, saya yakin akan lebih terbangun sikap saling menghormati dan bertoleransi, sehingga benturan antar keyakinan dan identitas tidak makin menjadi," ujarnya

Lebih lanjut, SBY mengatakan jangan jadikan karikatur tersebut sebagai contoh pembenaran bagi mutlaknya kebebasan. Yang bijak dan mendidik adalah dengan mengatakan seperti ini, meskipun kebebasan itu adalah hak yang asasi bagi setiap manusia, namun tak berarti tidak ada batasnya.

"Contohnya jangan membuat karikatur Nabi Muhammad karena akan melukai umat Islam. Mestinya begitu yang disampaikan, bukan sebaliknya," katanya.

Baca Juga: Tumbuh dari Keluarga Egaliter, Rocky Gerung: Setiap Orang Punya Macam-Macam Dimensi

SBY menjelaskan kalau tanpa harus menggambar, menerbitkan, dan mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad, ruang untuk kebebasan berekspresi itu sangat luas. Ada ribuan kata, gambar, dan bentuk untuk mengekspresikan sebuah kebebasan.

"Khusus kepada Presiden Prancis Macron, Anda bisa menjadi pemimpin yang lebih arif dan bijaksana. Tolong imbangi pandangan dan keyakinan Anda, dengan pandangan dan keyakinan pemimpin lain yang berbeda," katanya.

SBY mengingatkan, semua bangsa punya hak untuk tinggal dan hidup di bumi ini. Semuanya setara. Tidak boleh ada yang memonopoli kebenaran dan selalu mendiktekan pandangannya.

Baca Juga: Indonesia Disebut akan Jadi Pangkalan Militer Tiongkok, Menlu Retno Marsudi Angkat Bicara

"Kami di Indonesia, sebagai sahabat Prancis, juga ingin negeri Anda selalu diberikan kedamaian dan kesejahteraan.Saya juga berdoa bangsa Prancis bisa menjalin persahabatan dan kemitraan yang kuat dengan semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Khusus menyangkut keamanan dalam negeri Anda, saya juga berharap Prancis dibebaskan dari berbagai aksi teror dan kekerasan yang kerap terjadi," urainya.

Terorisme adalah extra ordinary crimes, dan sejatinya tak mengenal agama, jelas SBY. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Susilo Bambang Yudhoyono.

"Radikalisme juga ada di identitas manapun, agama apapun. Saya bukan hanya pandai berkata-kata. Di masa lampau, Indonesia juga mengalami aksi-aksi terorisme yang serius. Kami juga tegas dalam memerangi terorisme. Namun, tidak pernah mengatakan bahwa agama Islamlah yang salah dan bermasalah, seperti nada bicara Anda beberapa saat yang lalu," katanya.

Baca Juga: Presiden Prancis Lukai Hati Umat Islam, SBY: Hentikan Membuat Karikatur Nabi Muhammad

SBY mengungkaplan bahwa saat ini Presiden Macron sedang mendapatkan peluang untuk mengubah jalannya sejarah, yang seharusnya bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

 

***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah