PR CIREBON – Aktivitas vulkanik pada Gunung Merapi mulai terlihat meningkat dari sebelum-sebelumnya. Hal ini membuat para pakar khawatir terhadap aktivitas vulkanik yang ditunjukkan oleh Gunung Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami peningkatan berdasarkan hasil pemantauan selama sepekan.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta telah mengalami 26 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu, 1 November 2020, mulai pukul 00.00 – 06.00 WIB.
Baca Juga: Megawati Sebut Indonesia Butuh Lebih Banyak Kapal Perang untuk Jaga Perairan: Bukan Kapal Nelayan
“Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Hanik mengatakan peningkatan aktivitas vulkanik itu antara lain terlihat dari intensitas kegempaan selama pekan ini yang tercatat lebih tinggi dibandingkan pekan lalu.
BPPTKG melalui keterangan resminya, menyebutkan 26 gempa guguran itu memiliki amplitudo 3-50 mm dan berlangsung selama 7-36 detik.
Baca Juga: Peneliti Sebut Masker Kain Terbukti Efektif dalam Upaya Mencegah Virus Corona