Kritik Rakyat Dibungkam Penguasa, Refly Harun: Tumpah Darah Mahasiswa di Era Reformasi

- 29 Oktober 2020, 21:22 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun / YouTube Refly Harun/

Baca Juga: Saleh Daulay Bongkar Kejanggalan Vaksin, Banyak Informasi Masih Simpang Siur dari Pemerintah

Jadi kita tidak boleh memonopoli kebenaran seolah-olah kebenaran itu milik penguasa atau milik kelompok yang dekat dengan penguasa tidak boleh juga seolah-olah kebenaran milik situs website yang jauh dari penguasa intinya harus ada interaksi harus ada partisipasi harus ada diskusi harus ada komunikasi di dalam negara demokrasi

"Yang benar adalah kalau mau tangkap orang tangkaplah perilaku korupsi, tangkap orang yang jahat, tangkap orang yang suka mengambil uang negara kalau itu yang dilakukan insyaallah negara kita akan makmir." pungkas Refly

Tapi kalau yang ditangkap selalu orang yang berbeda pendapat menyatakan pendapat beropini dan kemudian ada kelompok yang terus-menerus menghimbau agar orang tersebut dipenjarakan misalnya maka yang terjadi adalah kita tidak sehat.

Baca Juga: Tekan Penularan Covid-19 Saat Liburan, Pemerintah Jawa Barat Gelar Tes Cepat

"Dengan mengatakan seperti ini saya berharap bahwa ada perbaikan bagi negara kita di masa depan Jangan sampai demokrasi kita regresif kembali." ucapnya

Demokrasi kita demokrasi yang dipenuhi dengan upaya untuk menegakkan rezim koersif terhadap mereka yang berbeda pendapat

Jadi yang kita harapkan adalah kedewasaan dan pendewasaan untuk berdemokrasi jadi mudah-mudahan sampah demokrasi seperti hina hina hina seperti itu itu makin berkurang dan ruang publik kita dipengaruhi atau dipenuhi oleh debat-debat yang jauh lebih substantif debat-debat yang mencerahkan.

Baca Juga: Megawati Dikabarkan Segera Pensiun Sebagai Ketum PDIP, Puan Atau Prananda Penggantinya?
 
"Belajar dewasa dalam berdemokrasi memang tidak mudah karena kadang-kadang panas telinga kita ketika kita menerima kritik kadang-kadang marah kita ketika orang lain buktinya kita tetapi dalam demokrasi yang makers yang dewasa kita menganggap semua itu adalah masukkan." ucapnya
 
kalau benar menjadi bahan untuk perbaikan kalau tidak benar ya tidak papa juga kita hanya membantah dengan kemampuan komunikasi, kita justru itu challenge bagi orang-orang atau bagi kita semua apakah kita mampu memberikan komunikasi yang jauh lebih efektif kepada masyarakat sehingga masyarakat itu lebih percaya kepada

"karena sebenarnya kalau kita bicara oposisi formal justru tidak ada oposisi di dalam politik kitaoposisi yang terjadi sangat lemah sekali hanya dua partai yang terlihat beroposisi yaitu PKS dan Demokrat itu pun tidak semua mereka kompak dalam setiap itu yang ada." ujar Refly Harun.***

 

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x